in ,

Praktisi Dorong Pemerintah-DPR Rumuskan Aturan Pajak

Fajar juga membahas soal kekayaan alam di Indonesia. Bukan semata-mata soal SDA , seperti mineral, batu bara, tetapi saat ini bagaimana dunia perbankan tengah bergerak ke arah green energy. Indonesia bukan hanya sebagai negara yang hanya punya SDA berbasis fosil tetapi juga kita memiliki energi alternatif dan energi baru terbarukan. Mulai dari cahaya matahari, energi kelautan, energi hidro dan lain-lain. Belum lagi agrikultur, geotermal, angin, perikanan, dan masih banyak lagi.

“Nah, atas SDA itu tujuan Indonesia mau ke mana? Kalau yang kami dorong adalah Indonesia bisa memberi makan dunia. Indonesia feed the world. Kita bisa swasembada pangan, dan pajak itu bisa hadir mendorong upaya itu,” kata Fajar. Ia optimistis, dengan kelebihan SDA dan SDM yang ada, Indonesia bisa memberi makan dunia jika memang kebijakan perpajakan mengarah ke sana.

Baca Juga  Komwasjak: “Core Tax” Bikin Potensi Sengketa Pajak Menurun

Misalnya, Indonesia memilih tidak memajaki di salah satu rantai suplai bisnis yang ada (memberi insentif) tetapi atas insentif itu bisa menumbuhkan rantai suplai berikutnya. Peraturan Perpajakan dapat dipilah-pilah dari rantai suplainya.

“Misal, tax holiday atau tax insentive kita lihat di masing-masing rantai suplai, apakah memang membutuhkan insentif di masing-masing sektor. Barang yang banyak dicari ya kita enggak usah kasih insentif. Okelah kalau misalnya dia bisa menyerap masalah pengangguran di Indonesia. Nanti pelaksanaan misalnya, berapa banyak yang bisa dia serap itu dikasih insentifnya,” kata Fajar memberi contoh.

Ditulis oleh

Baca Juga  Airlangga Tawarkan Peluang KEK ke Investor Singapura

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *