in ,

Cara Kelola Pesangon dengan Bijak

Cara Kelola Pesangon dengan Bijak
FOTO : IST

Cara Kelola Pesangon dengan Bijak

Pajak.com, Jakarta – Menghadapi tahun 2023, Indonesia dibayang-bayangi isu resesi yang sering di gaungkan oleh berbagai pihak. Perlu diketahui, salah satu dampak resesi adalah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), khususnya pada startup. Jika Anda terdampak hal tersebut, ada baiknya Anda mengetahui bagaimana cara mengelola uang pesangon dengan bijak.

Pesangon sendiri merupakan sejumlah uang yang diberikan perusahaan kepada karyawan saat masa kerja berakhir atau saat PHK. Lantas, bagaimana cara mengelola uang pesangon dengan baik dan bijak? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasan lengkapnya.

Pertama, hitung semua aset yang dimiliki. Hal utama yang Anda perlu lakukan saat terkena PHK adalah menghitung semua aset yang dimiliki. Anda perlu mengidentifikasi berbagai aset seperti tabungan, dana darurat, barang berharga, investasi, dan termasuk uang pesangon yang baru saja didapatkan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak aset yang Anda miliki untuk bertahan hidup hingga mendapatkan pekerjaan kembali. Maka, berdasarkan hasil perhitungan jumlah aset tersebut, Anda bisa memperkirakan sampai kapan uang yang dimiliki cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga  Keunggulan Investasi “Green Sukuk”

Kedua, bijak menggunakan uang. Setelah Anda mengetahui berapa banyak dana yang bisa digunakan untuk bertahan hidup, maka langkah selanjutnya adalah bijak menggunakan uang. Cara mengelola uang pesangon tidaklah mudah karena Anda perlu menggunakannya dengan sehemat mungkin hingga mendapatkan pemasukan baru. Agar uang pesangon tidak cepat habis, Anda harus cermat dalam mengatur pengeluaran dan membatasi belanja barang atau jasa yang tidak terlalu dibutuhkan. Sebagai contoh, jika Anda terbiasa untuk membeli makanan di luar saat sarapan atau malam hari karena malas memasak. Kini, Anda sudah harus mulai memikirkan untuk mulai memasak sendiri supaya lebih hemat. Anda juga harus bisa mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan hiburan seperti langganan platform menonton streaming yang tentunya membutuhkan cukup banyak biaya.

Ketiga, buat anggaran pengeluaran. Berdasarkan hasil perhitung jumlah aset yang dimiliki dan bisa digunakan untuk bertahan hidup, ada baiknya jika Anda membuat anggaran pengeluaran. Saat membuat anggaran pengeluaran, Anda mungkin akan terasa pusing dan bingung karena harus mencatat semua pengeluaran. Meskipun demikian, anggaran adalah cara yang baik untuk memantau pengeluaran serta bisa menjadi panduan dalam mengelola keuangan. Untuk itu, cobalah buat anggaran kebutuhan sehari-hari Anda. Mulai dari biaya konsumsi, tempat tinggal, transportasi, internet, tagihan, dan sebagainya.

Baca Juga  Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

Keempat, catat setiap dana keluar. Anda perlu mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan walaupun hal ini memang sangat melelahkan. Akan tetapi, hal ini sangatlah penting sebagai salah satu cara mengelola uang pesangon yang efektif, karena pengeluaran yang tercatat dengan rapi akan membantu Anda dalam memantau ke mana saja uang pesangon yang dimiliki terpakai. Ketika mencatat pengeluaran, Anda juga jadi berpikir dua kali untuk menggunakan uang pesangon. Apabila hal ini dilakukan dengan konsisten, Anda dapat menekan pengeluaran dan menggunakan uang pesangon untuk hal-hal yang penting saja. Bagi Anda yang bingung mengenai pencatatan pengeluaran, menggunakan aplikasi finansial gratis yang tersedia di Playstore ataupun Appstore mungkin bisa menjadi solusi.

Baca Juga  Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC 9,6 Miliar dollar AS

Kelima, teliti sebelum melunasi utang. Ketika baru saja mendapatkan dana dari hasil pesangon, Anda mungkin berpikir untuk segera melunasi semua utang agar tidak menjadi masalah di masa mendatang. Cara mengelola uang pesangon seperti ini salah, karena melunasi utang tidak selalu jadi cara untuk meringankan beban PHK. Hal ini dikarenakan Anda sedang dalam kondisi tidak memiliki penghasilan. Jika semua atau sebagian besar pesangon terpakai untuk melunasi utang, Anda tidak lagi memiliki uang yang tersisa untuk membiayai hidup. Jika ingin mengatasi hal tersebut, Anda dapat mengajukan restrukturisasi atau perpanjangan waktu untuk pelunasan sehingga cicilan yang dibayarkan jadi lebih kecil.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *