in ,

Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi
FOTO: IST

Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi 

Pajak.com, Jakarta – Tahun 2024 diproyeksi masih mengalami gejolak perekonomian akibat inflasi dan tensi geopolitik global. Meski demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis perkembangan investasi semakin bertumbuh seperti halnya tahun 2023. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), penanam modal instrumen saham, obligasi, dan reksa dana masih meningkat dari 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor di tahun lalu. Untuk itu, OJK menyimpulkan instrumen investasi tersebut masih tangguh di tengah gejolak perekonomian domestik maupun global. Secara lebih komprehensif, Pajak.com akan mengulas pilihan instrumen investasi yang diproyeksi tangguh di tengah gejolak ekonomi untuk Anda.

  • Saham

Instrumen investasi saham berpotensi memberikan keuntungan yang optimal di tahun 2024. Proyeksi ini dilihat dari potensi pertumbuhan laba emiten yang masih gemilang dan kondisi makroekonomi Indonesia yang resiliensi. Di lihat dari data historis pasar modal, tahun politik akan memberikan potensi keuntungan, khususnya dari saham-saham perusahaan yang bergerak di sektor finansial, konsumen, dan media.

Selain itu, gairah saham juga dapat dianalisis dari kenaikan jumlah investor yang terus mengalami kenaikan. BEI mencatat, terdapat peningkatan 811 ribu investor saham menjadi 5,25 juta investor saham hingga akhir tahun 2023.

Baca Juga  Sisakan THR untuk Investasi, Ini Keuntungan Deposito Syariah
  • Reksa dana 

Instrumen reksa dana diprediksi menghasilkan cuan di tahun 2024. Namun, OJK menyarankan kepada investor untuk piawai memilih jenis reksa dana sesuai dengan masing-masing profil risiko dan jangka waktu investasi yang tepat.

Sebagai gambaran, reksa dana indeks maupun saham bisa menjadi pilihan bagi investor yang memiliki tujuan jangka panjang. Sementara, reksa dana pendapatan tetap berpotensi menguntungkan karena ada tren penurunan suku bunga acuan, sehingga cocok bagi investor moderat.

Selain itu, reksa dana pasar uang sesuai bagi investor yang ingin melakukan strategi wait and see. Sementara reksa dana pendapatan tetap disarankan dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi jangka pendek—sembari menunggu momentum yang tepat untuk mulai melakukan diversifikasi investasi lainnya.

  • Obligasi

Obligasi diproyeksi aman dipilih di tengah gejolak perekonomian yang menantang. Obligasi sebagai instrumen berpendapatan tetap (fixed income) cocok menjadi pilihan investor yang sensitif terhadap sentimen pasar dan fluktuasi kondisi ekonomi di tahun politik. Salah satu pilihan obligasi yang paling aman adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah.

Baca Juga  “Tips” Kelola THR Agar Tidak Habis Begitu Saja

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan beberapa obligasi pemerintah, seperti Obligasi Negara Ritel, Sukuk Ritel (SR), Sukuk Tabungan (ST), Saving Bonds Ritel (SBR), dan Cash Waqf Link Sukuk (CWLS).

Dengan demikian, obligasi pemerintah dapat menjadi pertimbangan bagi investor yang ingin aman/moderat, serta tengah melakukan diversifikasi risiko dan memiliki tujuan investasi jangka menengah.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *