in ,

Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC 9,6 Miliar dollar AS

Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC
FOTO: IST

Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC 9,6 Miliar dollar AS

Pajak.com, Amerika Serikat – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan Pertemuan Bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop, di sela-sela rangkaian agenda di Washington, D.C., Amerika Serikat (AS). Sri Mulyani apresiasi komitmen investasi IFC di Indonesia yang telah mencapai angka 9,6 miliar dollar AS.

Sekilas mengulas, IFC merupakan salah satu perpanjangan tangan dari World Bank/Bank Dunia yang berperan membantu melawan kemiskinan ekstrem di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia—melalui kerja sama dengan sektor swasta.

“Kita berharap pertemuan bilateral ini kedepannya dapat memperkuat kerja sama antara Indonesia dengan IFC, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan Indonesia. Kami menyambut baik inisiatif IFC untuk memperluas operasinya di Indonesia, terutama dengan komitmennya untuk terus menjaga kesejahteraan mereka yang rentan. Semoga kerja sama ini dapat terus memberikan jawaban terhadap tantangan perkembangan zaman. Thank you for the talk, Diop,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (22/4).

Kedua belah pihak sepakat bahwa tantangan perekonomian global terus berubah dan diwarnai beragam ketidakpastian, terutama di tengah tahun pemilihan umum di lebih dari 70 negara melaksanakan pesta demokrasinya. Menurut Sri Mulyani, hal ini akan membawa perubahan-perubahan kebijakan luar negeri di seluruh penjuru dunia.

“Untuk kondisi domestik, kami sepakat bahwa kondisi fiskal Indonesia masih begitu kuat. Penerimaan negara terus berkembang dan pengeluaran yang dijaga secara pruden. Terlebih dengan surplus neraca perdagangan selama 46 bulan berturut-turut, hal ini menentang kondisi perlambatan ekonomi global,” ungkap Sri Mulyani.

Baca Juga  Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Kerja Sama Pemensiunan Dini Pembangkit Listrik Batu Bara

Selain itu, agenda juga diisi dengan pertemuan bersama Presiden European Investment Bank (EIB) Nadia Calvino. Sri Mulyani menjelaskan bahwa EIB sebagai institusi keuangan Uni Eropa yang saat ini tertarik untuk mendalami kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia, khususnya terkait pembiayaan hijau dan berkelanjutan.

“Berbagai project pipeline telah diinisiasi, meliputi pembangunan transportasi umum, proyek-proyek pengembangan wilayah perkotaan, serta peningkatan fasilitas kesehatan. Indonesia sebagai negara besar punya banyak potensi pertumbuhan, khususnya dari kelas menengah. Dalam hal ini pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, rel kereta, pelabuhan, dan bandara menjadi area yang potensial untuk terus dikembangkan,” ungkap Sri Mulyani.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *