in ,

Pemerintah Tengah Kaji Kenaikan Pertalite dan LPG 3 Kg

Pemerintah Tengah Kaji Kenaikan Pertalite
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, pemerintah tengah kaji untuk mempertimbangkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) pada tahun ini. Pemerintah memastikan, seluruh proses kajian dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi global, khususnya dampak operasi militer khusus yang dilakukan Rusia ke Ukraina yang turut meningkatkan harga komoditas di pasar internasional dan inflasi di sejumlah negara.

“Tentu ini semua harus kita kaji dan karena itu kita akan melihatnya secara hati-hati. Di sisi lain, kehati-hatian juga harus diperhitungkan karena kalau terjadi peningkatan harga komoditas, maka subsidi juga akan meningkat. Tentu kami harus mencari balance yang paling pas berapa besar yang harus kita lakukan,” jelas Sua dalam Konferensi Pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta), (20/4).

Baca Juga  Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, belanja subsidi (energi maupun nonenergi) melonjak hampir dua kali lipat sepanjang kuartal I-2022. Bila dibandingkan periode yang sama tahun 2021, realisasi subsidi mencapai Rp 38,51 triliun—naik juga sekitar 44,48 persen dibandingkan tahun 2020 Rp 21,38 triliun. Realisasi subsidi tahun 2022 berasal dari subsidi reguler sebesar Rp 28,34 triliun dan subsidi kurang bayar tahun sebelumnya Rp 10,17 triliun.

“Realisasi subsidi ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Lonjakannya sangat signifikan, tiga tahun berturut-turut. Harga komoditas yang melonjak tinggi berdampak signifikan terhadap meningkatnya beban subsidi dan kompensasi. Kenaikan pembayaran subsidi pada Maret hanya terjadi pada pembayaran subsidi reguler saja, pemerintah belum melanjutkan pembayaran untuk kurang bayar tahun sebelumnya. Aktivitas masyarakat yang makin meningkat menyebabkan penyaluran subsidi energi secara volume juga meningkat,” ungkap Sri Mulyani.

Baca Juga  Panduan Mudah Tukar Uang Baru dengan Aplikasi PINTAR

Ia juga menyebutkan, sampai dengan Februari 2022, realisasi subsidi BBM mencapai 2,66 juta kiloliter. Penyaluran subsidi BBM ini naik 367 ribu kiloliter dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Sementara, penyaluran untuk subsidi LPG 3 kg juga mengalami kenaikan dari 1,16 juta kg pada tahun 2021 menjadi 1,21 juta kg di tahun ini.

Ditulis oleh

Baca Juga  Wamenkeu Tegaskan Indonesia Dukung Reformasi Kebijakan Ekonomi Hijau di CFMCA Laos

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *