Sri Mulyani: Kebijakan Fiskal Redam Fragmentasi Global
Pajak.com, Bali – Perekonomian global saat ini telah berkembang menjadi lanskap yang sangat kompleks. Untuk itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan peran penting kebijakan fiskal untuk redam fragmentasi global itu.
“Kebijakan fiskal mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang solid. Kebijakan fiskal kita selalu berada di garis depan dan menjadi instrumen strategis yang paling penting dalam mengelola begitu banyak guncangan baik dari global maupun domestik. Dengan respons kebijakan fiskal yang hati-hati, fleksibel dan tepat waktu, kita dapat terus menstabilkan perekonomian dan pada saat yang sama juga menjaga keberlanjutan fiskal,”ungkap Sri Mulyani pada acara 12th Annual International Forum for Economic Development (AIFED) yang diselenggarakan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Nusa Dua, Bali, dikutip Pajak.com, (8/12).
Ia melanjutkan, konsolidasi fiskal Indonesia sangat kuat bahkan setelah melewati masa-masa pandemi. Saat ini keseimbangan fiskal Indonesia relatif lebih baik dibandingkan beberapa negara maju dan negara berkembang lainnya.
“Ini menjadi fondasi yang harus dipertahankan. Karena berbagai gejolak bisa terjadi dalam waktu dekat ataupun di masa mendatang. Oleh karena itu, menggaris bawahi agar kebijakan fiskal dapat dirumuskan untuk mengatasi berbagai guncangan jangka pendek maupun jangka panjang dan sekaligus mendukung perjalanan Indonesia menuju negara berpendapatan tinggi,” ujar Sri Mulyani.
Dengan demikian, kebijakan fiskal harus mampu seimbang dalam merespons gejolak yang seringkali terjadi dalam waktu singkat, tetapi sangat berdampak pada stabilitas. Kebijakan tersebut dirancang tanpa menghilangkan fokus pada pembangunan fondasi jangka panjang, yaitu pengembangan sumber daya manusia, infrastruktur, dan kualitas institusi.
Sementara kebijakan fiskal yang diberikan untuk masyarakat, yaitu pemberian insentif terhadap Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah di bawah Rp 5 miliar, menjamin subsidi tepat sasaran, peningkatan sinergi keuangan pusat-daerah, dan sebagainya
“Banyak hal yang sudah kita lakukan, namun dalam perhelatan ini saya berharap kita bisa terus mengkritisi diri sendiri, mencermati pencapaian kita sendiri, dan kekurangan pencapaian agar kita bisa terus berkembang dan membuat kemajuan,” jelas Sri Mulyani.
Ia mendorong para teknokrat yang hadir, khususnya generasi muda, untuk berkontribusi dalam merumuskan berbagai kebijakan di Indonesia.
“Indonesia terus melanjutkan perjalanannya untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi dan ini bukanlah perjalanan yang mulus dan mudah. Tidak ada seorang pun yang menjanjikan bahwa menjadi negara berpenghasilan tinggi itu akan mudah, namun ini adalah sesuatu yang harus terus kita dukung dengan didukung oleh semua kebijakan yang baik, institusi yang baik, dan keberuntungan. Ini sangat penting bagi kita semua,” pungkas Sri Mulyani.
Baca juga:
Sri Mulyani: Efektivitas Kebijakan Fiskal RAPBN 2024 Diperkuat https://www.pajak.com/pajak/sri-mulyani-efektivitas-kebijakan-fiskal-rapbn-2024-diperkuat/.
Comments