in ,

Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

Saham Freeport Naik 61 Persen
FOTO: Setkab 

Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara  

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tekad Indonesia untuk memanfaatkan momentum puncak bonus demografi di tahun 2045 dengan cara konsisten pada program hilirisasi. Salah satu contohnya, hilirisasi nikel yang tengah dilakukan oleh PT Freeport Indonesia. Ia optimistis, apabila saham Freeport naik 61 persen, 80 persen pendapatannya akan masuk ke penerimaan negara.

Seperti diketahui, saat ini komposisi pemegang saham Freeport mayoritas digenggam oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan porsi 51,2 persen, terdiri dari 26,24 persen milik PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) dan 25 persen dimiliki PT Indonesia Papua Metal dan Mineral. Sementara, 48,76 persen saham dimiliki oleh Freeport McMoran Inc.

“Upaya Indonesia yang telah meningkatkan nilai tambah dan penerimaan negara melalui industri, seperti nikel Freeport, yang kini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Indonesia. Jangan ada bayangan di sini Freeport itu (milik) Amerika Serikat (AS), sudah Indonesia. Sebentar lagi akan kita tambah menjadi 61 persen (saham Indonesia pada Freeport). Begitu naik lagi menjadi 61 persen (sahamnya) nantinya, 80 persen akan masuk ke negara. (Saat ini) pendapatan Freeport 70 persen masuk ke negara,” ungkap Jokowi pada peresmian pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) XII Tahun 2024 di Mercure Convention Center, Jakarta, dikutip Pajak.com (1/4).

Kendati demikian, ia menekankan pentingnya konsistensi dan stabilitas politik dalam memanfaatkan momentum tantangan hilirisasi yang dihadapi Indonesia. Meski ditentang oleh lembaga internasional, Jokowi yakin bahwa hilirisasi harus tetap berlanjut demi membangun industri nasional.

“Saya yakin kita mungkin akan kalah lagi. Tetapi industrinya sudah jadi, Industri nikel sudah jadi, industri EV (electric vehicle) baterai sudah jadi, industri mobil listrik sudah jadi. Karena memang membangun sebuah industri, membangun sebuah manufacturing itu membutuhkan waktu,” ungkapnya.

Baca Juga  Jokowi Bertemu Chairman Freeport di AS, Ini Hal yang Dibahas

Jokowi optimistis, hilirisasi akan mengakselerasi kesempatan untuk Indonesia memanfaatkan momentum bonus demografi tahun 2045. Ia menekankan, bonus demografi harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduk Indonesia akan berada dalam rentang usia produktif pada tahun tersebut.

“Kita ingin menjadi negara maju. Untuk itu, kita belajar melihat yang gagal dan melihat yang berhasil, kenapa gagal dan kenapa berhasil. Dan kita harapkan Indonesia Emas betul-betul terjadi di tahun 2045 yang akan datang,” ujarnya.

Selain hilirisasi, Jokowi juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, termasuk disrupsi teknologi, rivalitas geopolitik, perubahan iklim, dan potensi krisis ekonomi global. Namun, ia menyatakan optimisme bahwa dengan konsistensi, ketahanan politik, dan komitmen terhadap inovasi dapat mengantarkan Indonesia mencapai tujuannya.

“Saya menaruh harapan besar kepada generasi muda, kepada mahasiswa buddhis Indonesia, kepada himpunan mahasiswa yang berorientasi kepada kebangsaan, yang selalu menjaga persatuan, yang selalu menjaga Pancasila, yang selalu menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Karena itu adalah kunci kekompakan ini akan membawa negara kita melompat menjadi negara maju,” pungkas Jokowi.

Baca Juga  Hilirisasi Industri Pertambangan Tingkatkan Pendapatan

Dalam acara ini, hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Ketua Umum Presidium Pusat Hikmahbudhi, Wiryawan, dan Pj. Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Heru Budi Hartono. 

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *