Jokowi Bertemu Chairman Freeport di AS, Ini Hal yang Dibahas

Jokowi Bertemu Chairman Freeport di AS, Ini Hal yang Dibahas

Pajak.com, Amerika Serikat – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Chairman Freeport McMoRan Richard Adkerson, di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat (AS), (13/11). Dalam pertemuan ini Jokowi menyambut baik pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport ke Indonesia hingga perpanjangan izin tambang yang telah mencapai tahap akhir.

Seperti diketahui, saat ini komposisi pemegang saham Freeport Indonesia mayoritas digenggam oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan porsi 51,2 persen, terdiri dari 26,24 persen milik PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) dan 25 persen dimiliki PT Indonesia Papua Metal dan Mineral. Sementara, 48,76 persen saham dimiliki oleh Freeport McMoran Inc.

“Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir. Saya berharap agar hal tersebut dapat diselesaikan pada akhir bulan (November) ini,” ungkap Jokowi kepada Adkerson, dikutip Pajak.com dari siaran pers, (14/11).

Pada kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir mengungkapkan, saat ini hubungan antara Indonesia dengan AS terus meningkat, utamanya dalam bidang perdagangan. Hal itu juga yang mendasari Pemerintah Indonesia mendorong peningkatan investasi AS di tanah air.

“Kebetulan kita, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sudah menguasai 51 persen (saham Freeport). Selain itu, kalau kita lihat apalagi surplus perdagangan kita dengan Amerika sudah mencapai hampir 16 miliar dollar AS dan pertumbuhannya beberapa tahun terakhir cepat. Investasi Amerika Serikat di Indonesia itu sudah nomor empat sekarang, ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Erick.

Selain itu, pertemuan antara Jokowi bersama Adkerson juga membahas mengenai hilirisasi yang dilakukan oleh Freeport di Indonesia. Erick menuturkan, saat ini Freeport sudah tidak hanya melakukan kegiatan penambangan emas dan tembaga saja, melainkan telah membangun smelter untuk mengolahnya.

“Pertemuan dengan bapak presiden, pihak Freeport menunjukkan komitmennya untuk membangun smelter lainnya di lokasi lain di Indonesia. Tidak hanya di Surabaya (Kawasan Ekonomi Khusus/KEK Gresik Jawa Timur), Freeport punya komitmen membangun juga smelter di Fakfak (di Papua). Hal-hal ini yang tadi disampaikan sangat positif untuk terus kita meningkatkan investasi dari pada, dari luar negeri untuk membuka lapangan kerja di Indonesia sendiri seperti yang dicita-citakan presiden,” ujarnya.

Sebagai informasi, pembangunan smelter Freeport di KEK Gresik telah mencapai 80 persen hingga Oktober 2023 dengan anggaran sebesar 2,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 36 triliun. Smelter Freeport memiliki kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat dan mengandung tembaga, emas, serta perak setiap tahunnya. Terkait dengan serapan tenaga kerja, proyek Smelter Freeport di KEK Gresik telah menyerap 15.000 lebih tenaga kerja. Dari jumlah itu, 98 persen berasal dari tenaga kerja Indonesia.

Selain Erick, Jokowi juga didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani, dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas.

Baca juga: 

Pemerintah Akselerasi Penyusunan Kontrak Izin Freeport https://www.pajak.com/ekonomi/pemerintah-akselerasi-penyusunan-kontrak-izin-freeport/. 

Izin Freeport Diperpanjang Asalkan Saham Indonesia 60 Persen https://www.pajak.com/keuangan/izin-freeport-diperpanjang-asalkan-saham-indonesia-60-persen/.