in ,

Jokowi: ExxonMobil Bangun Proyek Dekarbonisasi Bernilai Rp 233 T

Jokowi: ExxonMobil Bangun Proyek Dekarbonisasi
FOTO: Setkab RI

Jokowi: ExxonMobil Bangun Proyek Dekarbonisasi Bernilai Rp 233 T

Pajak.com, Amerika Serikat – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Chairman Exxon Mobil Corporation (ExxonMobil) Darren Woods di Hotel Four Seasons, San Francisco, Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan itu, Jokowi mengapresiasi ExxonMobil yang akan bangun proyek dekarbonisasi di Indonesia melalui pembangunan kilang petrokimia hijau dan carbon capture storage (CCS) dengan nilai investasi sebesar 15 miliar dollar AS atau atau sekitar Rp 233 triliun (asumsi kurs Rp 15.553 per dollar AS).

“Saya senang mendengar bahwa fasilitas CCS di Indonesia nanti akan jadi terbesar di Asia Tenggara dan kompleks Petrokimia ExxonMobil akan jadi salah satu yang tercanggih di dunia,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com(17/11).  

Jokowi juga mengundang ExxonMobil untuk terlibat dalam pembangunan energi baru terbarukan (EBT) dan infrastruktur hijau di wilayah lain tanah air, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga  IMI dan Jakpro Persiapkan KEK Otomotif di Pulomas

Di Georgetown University, Washington DC, Jokowi juga mempresentasikan kepada mahasiswa dan dosen bahwa IKN mengusung konsep smart forest city atau kota modern yang ramah lingkungan.

“Sekitar 80 persen akan menggunakan transportasi publik kendaraan listrik dan penghuninya 100 persen harus menggunakan kendaraan listrik. Sehingga nanti akan menjadi kota yang betul-betul hijau yang layak untuk dihuni bersama-sama. Bahkan hal pertama yang dibangun di IKN Nusantara adalah nursery center (pusat persemaian), botanical, yang setiap tahunnya menghasilkan 15 juta-16 juta bibit. Itu nanti akan ditanam di IKN maupun Pulau Kalimantan. Sehingga kawasan itu menjadi sangat hijau dan pembangkit listriknya adalah energi hijau, baik dari solar panel maupun hydropower,” ungkap Jokowi.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) dan ExxonMobil telah menandatangani Amandemen Pokok-Pokok Perjanjian sebagai kelanjutan dari perjanjian yang sudah dihasilkan pada gelaran G20 November 2022 lalu. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, serta President of Low Carbon Solutions ExxonMobil Asia Pacific Pte. Ltd Irtiza Sayyed, di Washington DC, AS, (13/11).

Baca Juga  Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

Melalui perjanjian ini kedua perusahaan bersepakat melanjutkan kerja samanya untuk evaluasi CCS Hub di Cekungan Asri dan Cekungan Sunda. CCS Hub di lokasi tersebut diharapkan menawarkan penyimpanan geologis dalam volume yang signifikan, sehingga dapat menangkap dan menginjeksikan karbon dioksida (CO2) dari industri dalam negeri maupun regional. Sinergi bersama Exxonmobil merupakan bukti komitmen Pertamina untuk menjadi perusahaan energi nasional yang memimpin program dekarbonisasi di Indonesia.

“CCS Hub ini akan menyediakan akses terhadap penyimpanan geologi di akuifer asin (saline aquifer), yang dapat menampung setidaknya 3 giga ton CO2 dari industri padat karbon dalam negeri dan regional. Proyek ini akan memungkinkan Indonesia menjadi pemimpin regional dalam dekarbonisasi industri, karena memiliki potensi penyimpanan karbon yang sangat besar. Harapannya di masa depan Indonesia dapat menjadi pusat CCS di Asia Tenggara,” ungkap Nicke.

Baca Juga  Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC 9,6 Miliar dollar AS

Baca juga: 

Pertamina – ExxonMobil Kembangkan “Carbon Capture Storage” https://www.pajak.com/ekonomi/pertamina-exxonmobil-kembangkan-carbon-capture-storage/

Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia Diluncurkan, Ciptakan Ekosistem Kemajuan Dekarbonisasi https://www.pajak.com/ekonomi/asosiasi-ahli-emisi-karbon-indonesia-diluncurkan-ciptakan-ekosistem-kemajuan-dekarbonisasi/.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *