in ,

Jokowi Apresiasi BRI dalam Pengembangan UMKM

Apresiasi BRI dalam Pengembangan UMKM
FOTO: Setkab RI

Jokowi Apresiasi BRI dalam Pengembangan UMKM

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara BRI Microfinance Outlook 2024, di Menara BRILiaN, Jakarta. Dalam sambutannya, ia apresiasi langkah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/BRI dalam pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya pengelolaan sekitar 740 ribu agen BRILink dengan transaksi tahunan mencapai Rp 1.400 triliun. Layanan digitalisasi pada agen BRILink terbukti telah memudahkan akses keuangan bagi pelaku UMKM sekaligus mengurangi dominasi rentenir dan memperkuat sektor keuangan mikro.

Sekilas informasi, BRILink merupakan perluasan layanan BRI dengan skema kerja sama dengan nasabah sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan masyarakat secara real time. Lewat agen BRILink, masyarakat tidak harus datang ke anjungan tunai mandiri (ATM) untuk melakukan beragam transaksi perbankan, seperti transfer uang; setor tunai; tarik tunai; serta pembayaran berbagai macam tagihan, termasuk tagihan pembiayaan.

“Sektor UMKM berperan besar menggerakkan perekonomian Indonesia. Saat ini UMKM yang berjumlah kurang lebih 65 juta berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB (produk domestik bruto) nasional dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen. Sebuah angka yang sangat besar sekali. Oleh sebab itu, kita memberikan perhatian khusus kepada UMKM, kita mengapresiasi BRI,” ujar Jokowi dalam sambutannya, dikutip Pajak.com, (8/3).

Baca Juga  BPK Minta Pemerintah Terus Tingkatkan Kualitas APBN

Ia menekankan bahwa sinergi peran pemerintah dan perbankan kepada sektor UMKM akan memperkuat perekonomian nasional dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

“Acara BRI Microfinance Outlook ini juga bisa berperan sebagai platform penting untuk menentukan strategi pengembangan UMKM Indonesia di masa depan. Saya sangat menghargai diadakannya acara BRI Microfinance Outlook di setiap tahunnya. Ini kita bisa mendapatkan arah ke mana kita bangun agar UMKM kita betul-betul bisa berdaya saing, bisa berkompetisi dengan negara-negara lain,” kata Jokowi.

Ia menyebut, komitmen pemerintah mendukung UMKM telah diimplementasikan dengan pemberian subsidi melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai sebesar Rp 46 triliun. Pemberian KUR ini bertujuan menurunkan suku bunga bagi usaha mikro dan kecil.

Baca Juga  Pemerintah dan WRI Indonesia Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel

Jokowi juga menyoroti pertumbuhan signifikan dalam program pembiayaan mikro, seperti holding Unit Mikro (UMi) BRI dan Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) dengan peningkatan jumlah nasabah yang signifikan.

“UMi nasabahnya 8,2 juta, PNM Mekaar nasabahnya sudah 15,2 juta. Saya ingat, PNM Mekaar di tahun 2015 itu nasabahnya baru 400 ribu kurang lebih, sekarang sudah sampai 15,2 juta (nasabah),” imbuhnya.

Selain itu, Jokowi mengapresiasi kualitas produk UMKM, termasuk peningkatan kemasan dan penjenamaan (branding) sebagai faktor penting dalam memperkuat daya saing dan kemampuan ekspor UMKM Indonesia.

“Beberapa contoh sukses UMKM, antara lain produk kerupuk rajungan ‘Mama Muda’ dan sambal bawang ‘Lontara’ yang telah berhasil menembus pasar ekspor ke Malaysia. Ini usaha kecil, usaha rumah tangga, kreditnya Rp 5 juta, tapi bisa mengemas dengan bagus. Inilah yang harus terus kita dorong. Bank mendorong, pemerintah mendorong. Program ini akan memperkuat daya saing kita untuk menembus pasar ekspor,” ungkap Jokowi.

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

Acara juga dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama PT BRI Tbk Sunarso, dan Komisaris Utama BRI Kartika Wirjoatmodjo.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *