in ,

5 Penyebab Kendaraan Tidak Lolos Uji Emisi

5 Penyebab Kendaraan Tidak Lolos Uji Emisi
FOTO: PT Pertamina (Persero)

5 Penyebab Kendaraan Tidak Lolos Uji Emisi

Pajak.com, Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengimbau kementerian/lembaga (K/L) beserta pemerintah daerah (pemda) gencar memberlakukan uji emisi kepada seluruh kendaraan bermotor. Merespons hal itu, PT Pertamina (Persero) memberikan layanan uji emisi gratis di beberapa wilayah di DKI Jakarta. Namun, menurut Pertamina, setidaknya ada 5 penyebab kendaraan tidak lolos uji emisi. Apa saja? Pajak.com akan mengulasnya berdasarkan penjelasan resmi Pertamina.

Apa itu uji emisi? 

Uji emisi kendaraan adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mengecek kelayakan kinerja mesin kendaraan, termasuk efisiensi pembakaran yang diuji melalui alat khusus yang tersedia di bengkel, dealer, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU). Dari adanya pengecekan mesin hingga efisiensi ini, maka dapat diketahui layak atau tidaknya kadar buangan mesin yang akan memengaruhi tingkat polusi udara.

Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendefinisikan bahwa uji emisi adalah salah satu upaya pengujian untuk mengetahui kinerja mesin dan tingkat efisiensi pembakaran dalam mesin kendaraan.

Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

Apa penyebab kendaraan tidak lolos uji emisi?

  1. Menggunakan oli yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik atau telat menggantinya. Maka, pastikan oli yang Anda gunakan sesuai dengan yang direkomendasikan pabrik kendaraan. Kondisi oli yang kurang sesuai bisa menyebabkan proses pembakaran jadi tidak sempurna. Proses pembakaran itu yang berpotensi memicu tersisanya level emisi tinggi, bahkan mencapai ambang batas lulus uji gas buang;
  2. Sembarangan dalam memilih bahan bakar kendaraan bisa memicu proses pembakaran tidak sempurna. Penggunaan bahan bakar yang kurang sesuai dengan rasio kompresi mesin bisa meningkatkan kadar emisi Hidrokarbon (HC), Nitrogen Oksida (NOx), dan Karbon Monoksida (CO). Misalnya, mesin mobil yang memiliki kompresi di atas nilai 10:1, tapi menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah sekitar 88. Alhasil, bahan bakar lebih dulu meledak sebelum terjadinya proses kompresi atau knocking. Ketika knocking terjadi, maka putaran mesin kendaraan jadi kurang stabil dan hasil uji kendaraan cenderung tidak akurat. Padahal, uji putaran setiap mesin harus stabil demi mendapatkan parameter angka paling tepat. Selain itu, gejala knocking bisa memicu terjadinya endapan karbon pada ruang bakar yang jauh lebih tinggi.
  3. Salah satu pilihan bahan bakar terbaik yang disarankan Pertamina adalah Pertamax Turbo dengan RON 98 dari Pertamina karena memiliki kandungan sulfur di bawah 50 ppm dan memenuhi standar EURO 4. Bukan sekadar baik untuk pembakaran, Pertamax Turbo dirancang untuk menjaga mesin dari karat, tahan lama, dan menghasilkan kualitas udara yang baik. Kandungan dalam Pertamax Turbo juga sudah dilengkapi dengan fitur Ignition Boost Formula (IBF) yang membuat kendaraan lebih mudah bermanuver dan lincah;
  4. Terjadinya penyumbatan pada injector. Ketika injector tersumbat oleh kotoran, seperti sulfur yang berasal dari bahan bakar, maka performa mesin sudah pasti terganggu. Bahkan, sumbatan juga mengakibatkan pemborosan bahan bakar, sehingga menghasilkan asap hitam yang memicu emisi jadi kurang sempurna;
  5. Knalpot mengalami kebocoran. Seperti diketahui, knalpot adalah saluran untuk membuang sisa pembakaran pada mesin atau atap mesin. Knalpot yang mengalami masalah tertentu bisa mengakibatkan terjadinya tekanan sirkulasi gas buang menjadi berkurang, sehingga kinerja mesin terganggu. Alhasil, emisi gas buang pun meningkat drastis; dan
  6. Jarang melakukan servis kendaraan. Sebab servis kendaraan yang dilakukan secara rutin bisa memastikan performa mesin dalam kondisi yang baik.
Baca Juga  Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

Baca juga:

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *