in ,

Bursa Karbon, Bank Mandiri Siapkan “Digital Carbon Tracking”

Bank Mandiri Siapkan “Digital Carbon Tracking”
FOTO: Bank Mandiri

Bursa Karbon, Bank Mandiri Siapkan “Digital Carbon Tracking”

Pajak.com, Jakarta – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Alexandra Askandar mengungkapkan, Bank Mandiri telah siapkan digital carbon tracking untuk menyambut bursa karbon yang akan diluncurkan pada September 2023.

“Dalam rangka mendukung perdagangan karbon, Bank Mandiri secara proaktif berkolaborasi dengan berbagai stakeholders, baik dengan regulator, seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan), kementerian, penyelenggara bursa karbon, maupun lembaga lain yang terkait. Bank Mandiri siap berperan sebagai penghubung antara pasar keuangan dan tujuan keberlanjutan. Sebagai bank pertama yang telah meluncurkan digital carbon tracking di Indonesia, Bank Mandiri berharap dapat berpartisipasi dalam perdagangan karbon dan telah menargetkan NZE secara operasional di tahun 2030,” jelas Alexandra dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com, (8/9).

Menurutnya, pemerintah melihat potensi perdagangan karbon yang cukup besar di Indonesia. Untuk itu, pemerintah telah memulai landasan penetapan harga karbon dengan memberlakukan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC).

Baca Juga  Panduan Mudah Tukar Uang Baru dengan Aplikasi PINTAR

“Sampai saat ini, uji coba sistem perdagangan emisi, terutama di sektor energi sudah dilakukan dan mekanisme perdagangan karbon di Indonesia direncanakan akan diluncurkan pada akhir tahun 2023, yang diawasi langsung oleh OJK,” kata Alexandra.

Ia memastikan, selain menyiapkan digital carbon tracking, selama ini Bank Mandiri telah berhasil mengurangi jejak karbon setiap tahunnya. Pada tahun 2020, emisi yang berhasil dikurangi sebesar 46.261 tCO2e, kemudian pada tahun 2021 senilai 47.328 tCO2e, dan pada tahun 2022 sebesar 59.076 tCO2e.

Mengadopsi ISO 14064-1,2,3 dan Green House Gas (GHG) Protocol Standard, perhitungan jejak karbon operasional Bank Mandiri terbagi dalam tiga cakupan emisi, yaitu fuel (bahan bakar minyak/BBM, solar genset, pendingin), electricity (listrik), dan business travel (perjalanan dinas).

Baca Juga  Pemerintah dan WRI Indonesia Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel

“Sebagai perusahaan pelat merah yang komitmen menerapkan ESG (environmental, social, and governance) dalam mengurangi emisi karbon, Bank Mandiri menyatakan siap dan akan mendukung perdagangan karbon lintas batas di ASEAN-Indo Pasifik yang bisa berdampak positif pada perekonomian dan kelestarian lingkungan,” jelas Alexandra.

Ia menyebutkan, hingga semester I-2023, penyaluran portofolio berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp 242 triliun. Secara rinci, pembiayaan untuk kategori hijau mencapai Rp 115 triliun, sementara untuk kategori sosial mencapai Rp 127 triliun.

Beberapa sektor yang mendominasi portofolio berkelanjutan Bank Mandiri, antara lain sektor pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) sebesar Rp 95,6 triliun, energi terbarukan (renewable energy) Rp 8,9 triliun, eco-efficient products Rp 4,7 triliun, transportasi ramah lingkungan (clean transportation) Rp 3,2 triliun, serta sektor hijau lainnya Rp 2,8 triliun.

Baca Juga  Jelajah Hemat Jakarta: Libur Lebaran nan Ramah di Kantong

“Untuk mendukung peningkatan green financing, Bank Mandiri juga terus melakukan pengembangan solusi keuangan berkelanjutan lainnya. Bank Mandiri telah membentuk ESG unit yang berfungsi sebagai control tower dalam implementasi aspek berkelanjutan serta telah memiliki ESG financing desk yang mampu menawarkan berbagai solusi keuangan berkelanjutan yang inovatif dalam mengakselerasi ekonomi rendah karbon, seperti green loan, transition financing, serta sustainability linked-loan (SLL),” pungkas Alexandra.

Baca juga:

https://www.pajak.com/ekonomi/bank-mandiri-terbitkan-kartu-berbahan-plastik-daur-ulang/.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *