in ,

Bank Mandiri Terbitkan Kartu Berbahan Plastik Daur Ulang

Bank Mandiri Terbitkan Kartu Berbahan Plastik Daur Ulang
FOTO: IST

Bank Mandiri Terbitkan Kartu Berbahan Plastik Daur Ulang

Pajak.com, Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi bank pertama di Indonesia yang terbitkan cardless kartu debet, kartu kredit, dan kartu prabayar e-Money berbahan ramah lingkungan (sustainable cards), yaitu plastik polyvinyl chloride (PVC) daur ulang. Peluncuran kartu ramah lingkungan ini menjadi salah satu upaya Bank Mandiri menurunkan emisi karbon.

“Inisiatif penerbitan recycled-PVC prepaid dan debit card adalah bentuk komitmen Bank Mandiri pada sustainability, khususnya mendukung tumbuhnya ekonomi rendah karbon dan tercapainya target net zero emission Indonesia pada tahun 2060,” ungkap Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar dalam acara Mandiri ESG Festival 2023, dikutip Pajak.com (13/7).

Sebagai salah satu first movers on sustainability banking di Indonesia, Bank Mandiri mendorong upaya menekan emisi karbon sekaligus mengurangi sampah plastik yang merupakan masalah serius di Tanah Air.

Baca Juga  Mempelajari Teknik Presentasi Memukau ala Steve Jobs

Bank Mandiri mengutip data World Population Review yang mengungkap, bahwa Indonesia menjadi negara penghasil sampah plastik terbanyak kelima di dunia, yakni 9,3 juta ton (2016).

Di sisi lain, tumpukan sampah plastik, termasuk PVC sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. PVC yang merupakan bahan pembuatan kartu bank, terbuat dari minyak bumi (energi fosil) dan proses produksinya melepaskan bahan kimia berbahaya ke lingkungan. Plastik juga tidak dapat terurai secara hayati. Alhasil, kartu bank yang dibuang ke alam menjadi limbah berbahaya.

“Penerbitan sustainable card merupakan salah satu upaya Bank Mandiri dalam mengatasi sampah plastik yang menjadi salah satu masalah serius di Indonesia. Pemakaian produk daur ulang plastik menjadi salah satu upaya kita mencapai Sustainability Development Goals (SDGs) poin ke-12 dan 14 serta bentuk penerapan aspek environment, social, and governance (ESG), khususnya pilar environment,” jelas Alexandra.

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

Dengan demikian, sebagai bank milik negara dengan aset terbesar di Indonesia, Bank Mandiri mempelopori pemakaian PVC daur ulang di Indonesia untuk mendukung ekonomi sirkular dan meredam emisi karbon.

“Dengan jumlah kartu debit dan e-Money aktif sekitar 15 juta kartu, maka potensi pengurangan karbon dari pemakaian PVC daur ulang oleh Bank Mandiri mencapai 2.252 ton Co2,” ungkap Alexandra.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan, Bank Mandiri akan menerapkan digital carbon tracking, yakni seluruh stakeholder dapat melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi oleh Bank Mandiri secara operasional.

Pilar sustainable banking Bank Mandiri fokus mengakselerasi Indonesia’s Green Economy melalui pengembangan pembiayaan dan produk keuangan berkelanjutan. Bank Mandiri telah menerbitkan Sustainability Bond 2021, Green Bond 2023, ESG Repo, serta penyaluran Green Loan dan Sustainability Linked Loan. Peluncuran produk reksadana berbasis ESG oleh Mandiri Investasi (Mandiri Group) dan dipasarkan pada Livin’ Investasi sejak tahun 2021,” tambah Darmawan.

Baca Juga  Apkasi Gabungkan Pelaksanaan APN dan AOE 2024

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *