in ,

Hyundai Bangun 2 Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Bekasi

hyundai pabrik bekasi
FOTO: IST

Hyundai Bangun 2 Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Bekasi

Pajak.com, Bekasi – PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (Hyundai) tengah membangun dua pabrik baterai kendaraan listrik di Bekasi. President Hyundai Motor ASEAN HQ Youngtack Lee menyebut, pembangunan dua pabrik tersebut bernilai investasi sebesar 1,5 miliar dollar AS. Pembangunan pabrik ini diproyeksi dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara eksportir kendaraan listrik.

“Dua pabrik baterai kendaraan listrik  ditargetkan akan mulai produksi tahun depan (2024) dan sebagian dipasarkan untuk ekspor. Pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama merupakan kerja sama dengan LG Energy Solution senilai 1 miliar dollar AS di Indonesia. Investasinya 50 persen (Hyundai), 50 persen (LG Energy Solution). Pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik tersebut telah berlangsung sejak Sepetmber 2021 dan saat ini masih dalam proses,” ungkap Lee dalam konferensi pers di sela-sela menerima kunjungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke Pabrik Hyundai, Bekasi, (11/7).

Baca Juga  SMF Dorong Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan dan Pengembangan ESG

Secara bersamaan, Hyundai tengah membangun pabrik kedua pengemasan baterai kendaraan dengan nilai investasi 60 juta dollar AS yang dimulai pada Mei 2023.

“Pembangunan pabrik tersebut masih berlangsung dan murni milik Hyundai tanpa kerja sama dengan LG. Pembangunan pabrik  ditargetkan selesai tahun depan. Produksi baterai kendaraan listrik tersebut tidak hanya digunakan untuk di Indonesia, namun juga diekspor ke seluruh dunia,” ujar Lee.

Ia menegaskan, Hyundai akan menambahkan produksi mobil listrik hingga mencapai 1.000 unit per bulan. Angka ini naik empat kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 250 unit per bulan.

“Jadi sekarang kalau orang yang ingin membeli mobil listrik itu dulunya antre, sekarang sudah lebih enak, pembeli sudah bisa dapat langsung ” tambah Lee.

Baca Juga  Airlangga Ungkap Dampak Eskalasi Konflik Iran - Israel bagi Perekonomian Nasional

Ia memastikan, Hyundai  akan berupaya memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 60 persen pada produk mobil listrik  pada tahun 2024. Secara simultan, Hyundai akan terus memperkuat kemitraan dengan Indonesia dan meningkatkan kapasitas teknologi serta research and development (R&D). Komitmen ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan manufaktur mitra lokal.

“Kedepannya, kami memohon perhatian dan dukungan Anda agar Hyundai Motor Company dapat memimpin industri otomotif di ASEAN,” kata Yee.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berharap, kehadiran Hyundai di Indonesia dapat menjadi tren penggerak mobil listrik. Produksi kendaraan listrik di Indonesia berpontensi besar untuk dilakukan ekspor ke beberapa negara.

“Indonesia dan Korea Selatan seperti sahabat sejati. Karena itu, negara-negara harus berbuat lebih banyak untuk mendorong kerja sama yang lebih erat, salah satunya melalui sektor komersial. Kita sudah diuji dengan berbagai cobaan dan terbukti Indonesia dengan Korea Selatan adalah sahabat sejati,” ujar Zulkifli.

Baca Juga  Presiden Jokowi Serukan Aksi Komprehensif dalam Memerangi TPPU

Berdasarkan keterangan resmi kementerian perdagangan, Hyundai merupakan perusahaan penanaman modal asing hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Hyundai Motor Company (HMC) di Ulsan, Korea Selatan. Kerja sama dituangkan dalam memorandum of understanding (MoU) pada November 2019.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *