in ,

MIND ID Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

MIND ID kendaraan listrik
FOTO: IST

MIND ID Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Pajak.com, Hong Kong – Mining Industry Indonesia (MIND ID) berkomitmen mendukung pengembangan ekosistem electronic vehicle (EV) di Indonesia melalui PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC). MIND ID optimistis, IBC mampu menjadi pemain utama dalam pengembangkan ekosistem kendaraan listrik di kancah domestik maupun global.

MIND ID merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan. MIND ID sebagai pemegang saham mayoritas IBC melalui PT Aneka Tambang (Persero) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM).

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso memastikan, dukungan MIND ID tidak hanya sebatas penyediaan bahan baku nikel semata, namun juga mendukung dalam penyediaan aluminium dan tembaga. Melalui IBC, MIND ID mendukung penuh terwujudnya percepatan ekosistem EV di Indonesia.

“Hadirnya IBC diharapkan dapat memaksimalkan nilai tambah potensi kekayaan mineral di Indonesia melalui pembentukan sinergi ekosistem baterai EV secara end-to-end dari hulu ke hilir. Selain itu, IBC berupaya membentuk pasar dan ekosistem baterai EV Indonesia secara proaktif, terus membangun kemampuan dan memperluas daya saing untuk menjadi perusahaan kelas dunia, serta mewujudkan cita – cita Indonesia sebagai basis produksi baterai dan EV di ASEAN,” jelas Hendi dalam kegiatan bertajuk Business Forum: Developing Electronic Vehicle System, yang diselenggarakan di Hong Kong, dikutip Pajak.com, (4/7).

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

Oleh karena itu, IBC akan bakal terus memperkuat kolaborasi dengan mitra lokal maupun global dalam pengembangan EV dan ekosistem baterai, terutama dari segi teknologi.

“Kami berharap agar kerja sama yang baik ini bisa menjadi awal yang baik. Maka demikian, kerja sama tersebut akan memberi manfaat besar untuk Indonesia,” kata Hendi.

Di sisi lain, ia menilai, ada tantangan tersendiri bagi industri kendaraan bermotor roda dua bertenaga listrik atau electric two-wheeler (E2W). Pertama, saat ini terdapat 125 juta kendaraan bermotor di Indonesia.

“Bahan bakar fosil yang saat ini digunakan akan mengalami transisi menjadi clean energy. Pemerintah Indonesia memiliki target untuk mengadopsi E2W, yaitu menargetkan 6 juta (2025), 9 juta (2030), dan 12 juta (2035),” ungkap Hendi.

Kedua, pelanggan memiliki ekspektasi tersendiri terkait E2W, yaitu seputar keamanan, total biaya kepemilikan, serta kekhawatiran jarak tempuh mengemudi. Perihal keamanan, pelanggan memiliki kekhawatiran tentang keamanan kendaraan dalam beberapa kondisi, seperti saat banjir, kecelakaan, dan lainnya.

Baca Juga  Mengenal 5 Jenis Budaya Kerja

“Pelanggan berekspektasi agar total biaya kepemilikan sepeda motor listrik perlu diturunkan lebih rendah dari motor dengan sistem pembakaran internal combustion engine (ICE). Selain itu, pelanggan juga khawatir dengan jarak tempuh sepeda motor listrik yang masih lebih rendah dari jarak tempuh motor ICE,” ujar Hendi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, inisiatif layanan manajemen aset baterai telah dilakukan perseroan. Langkah ini menghasilkan battery energy swap technology yang menjadi pengoperasian pertukaran baterai kendaraan roda dua EV pertama dan dapat dioperasikan secara global.

“Beberapa kelebihannya, yaitu dapat mengurangi jangkauan dan kecemasan swap atau charging station, uang muka lebih rendah, meminimalkan investasi infrastruktur, kemudahan pengoperasian dan perawatan, serta manajemen big data dan integrasi sistem pembayaran,” kata Toto.

Selain itu, kolaborasi antara Konsorsium BUMN Cina (Fulcrum), BUMN Indonesia, dan swasta pun telah menghasilkan Battery Asset Management Services (BAMS).

Baca Juga  Implementasikan Prinsip ESG, AIA Luncurkan ePolicy

“BAMS merupakan platform ekosistem motor listrik terbuka dan terpadu yang menyediakan baterai, swapping and charging station, dan aplikasi yang bisa digunakan berbagai merek motor listrik, termasuk motor listrik konversi,” jelas Toto.

Kegiatan ini turut diisi dengan peresmian Indonesia Incorporated (Inc) sekaligus kantor bersama BUMN oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Kantor itu menjadi salah satu bagian yang menyatu dengan Kantor PT Bank Negara Indonesia (Persero)/BNI Cabang Hong Kong di Far East Finance Center, 16 Harcourt Rd, Admiralty, Hong Kong.

“Harapannya hadirnya Indonesia Incorporation ini mampu memantapkan posisi BUMN dalam persaingan global,” tambah Erick Thohir.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *