in ,

Airlangga Ungkap Dampak Eskalasi Konflik Iran – Israel bagi Perekonomian Nasional

Eskalasi Konflik Iran -  Israel
FOTO: Kemenko Bidang Perekonomian

Airlangga Ungkap Dampak Eskalasi Konflik Iran – Israel bagi Perekonomian Nasional 

Pajak.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyelenggarakan rapat terbatas dengan sejumlah duta besar (dubes) untuk merespons eskalasi konflik geopolitik Iran dan Israel. Dalam rapat ini Airlangga ungkap dampak dari konflik tersebut bagi perekonomian global maupun nasional.

Adapun dubes yang hadir, yaitu Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Abdul Kadir Jailani, Dubes Indonesia untuk Yordania Ade Padmo Sarwono, Dubes Indonesia untuk Iran Ronny P. Yuliantoro, dan Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia di Beirut.

Airlangga mengungkapkan, memanasnya konflik antara Iran dan Israel telah memberi dampak terhadap kondisi perekonomian global, meliputi indeks dollar Amerika Serikat (AS) meningkat, melemahnya indikator finansial sejumlah negara, dan fluktuasi harga minyak mentah global.

“Pelaksanaan rapat ini merupakan assesment untuk upaya de-eskalasi dampak konflik di kawasan Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia. Para dubes diundang guna menyampaikan kondisi terkini terkait situasi di Timur Tengah, yang nantinya akan menjadi latar belakang langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya,” jelas Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (16/4).

Baca Juga  Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo

Ia juga menyampaikan bahwa konflik geopolitik Iran dan Israel menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez (Mesir) yang akan berdampak langsung pada kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu, antara lain gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.

Kendati demikian, ia memastikan, secara fundamental perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat. Pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5 persen dengan inflasi yang terkendali. Sampai dengan Februari tahun 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus— menopang cadangan devisa yang pada posisi terakhir di Maret 2024 tercatat masih kuat.

“Pastinya Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam, kita akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespons dampak eskalasi konflik mesti kita jaga,” tegas Airlangga.

Baca Juga  Cara Penting Identifikasi dan Lapor Penipuan Digital

Ia menambahkan, sejumlah respons kebijakan akan terus dibahas secara intensif. Pemerintah Indonesia memastikan terjaganya kinerja sektor perbankan dan pasar modal, pengendalian inflasi, serta rencana koordinasi bauran kebijakan fiskal maupun moneter dengan otoritas untuk strategi pengendalian nilai tukar dan pengelolaan defisit anggaran ke depan.

“Kita harapkan para pelaku pasar untuk tetap tenang dan tidak mengambil langkah spekulatif. Pemerintah akan terus mencermati perkembangan global dan regional yang ada serta akan mengambil langkah-langkah yang kuat dan fokus dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Respons kebijakan yang terukur dari pemerintah kita harapkan mampu memitigasi dengan baik dampak eskalasi konflik global saat ini,” ujar Airlangga.

Dubes Indonesia untuk Yordania Ade Padmo Sarwono berharap, situasi antara Iran dan Israel tidak merambat pada eskalasi yang lebih besar dan berdampak pada perekonomian negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

“Berbagai pihak saat ini berupaya untuk meredam eskalasi konflik. Secara umum, ketegangan di kawasan meningkat, namun sejauh ini masih dapat dikelola,” pungkas Ade.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *