in ,

Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel
FOTO: Setkab

Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel  

Pajak.com, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi menegaskan, Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya diplomasi untuk redakan ketegangan (deeskalasi) situasi geopolitik Iran dan Israel. Pemerintah juga berupaya mewaspadai dan memitigasi dampak ekonomi nasional dari meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah itu.

“Pesan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu tolong terus lakukan upaya diplomatik agar pihak-pihak terkait menahan diri dan dapat dihindari terjadinya eskalasi. Karena eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun,” ungkap Retno dalam keterangan pers usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan Jakarta, (16/4).

Ia mengungkapkan, Indonesia telah melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah pihak dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari Pemerintah Iran, Saudi Arabia, Yordania, Mesir, Persatuan Emirat Arab, Uni Eropa, Jerman, Belanda, hingga Amerika Serikat (AS) untuk mendorong seluruh pihak menahan diri dan mencegah eskalasi.

Baca Juga  Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,95 Persen pada Kuartal III-2024, BI: Tetap Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global

“Sekali lagi, kita pantau dari dekat, kita waspada, dan kita terus melakukan upaya diplomatik agar masing-masing pihak menjaga, menahan diri, self restraint, dan kita mencoba untuk berbicara dengan sebanyak mungkin pihak untuk menggunakan pengaruhnya agar eskalasi tidak terjadi,” ujar Retno.

Terkait perlindungan terhadap warga negara Indonesia (WNI), ia memastikan bahwa pemerintah terus memantau dan melakukan upaya untuk memastikan perlindungan. Pemerintah terus melakukan komunikasi dengan beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), utamanya di Amman, Teheran, dan Mesir.

“WNI sejauh ini alhamdulillah dalam keadaan baik, dalam artian tidak terdampak situasi yang ada. Kita terus melakukan pantauan dari dekat dan hampir setiap hari teman-teman Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengadakan rapat secara virtual dengan KBRI di wilayah yang dapat terdampak, termasuk contingency plan juga sudah kita buat,” ungkap Retno.

Baca Juga  Menko Airlangga Ungkap Sejumlah “Key Sectors” Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah telah mewaspadai sekaligus memigitasi dampak ketegangan Iran dan Israel terhadap perekonomian nasional.

“Dari sisi perekonomian, tentu kita melihat terjadi lonjakan harga minyak akibat serangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus dan terhadap retaliasi yang dilakukan oleh Iran. Dari segi ekonomi, Laut Merah dan Selat Hormuz itu menjadi penting. Selat Hormuz memiliki 33 ribu kapal minyak dan Laut Merah itu sekitar 27 ribu. Peningkatan freight cost menjadi salah satu hal yang harus dimitigasi,” ungkap Airlangga.

Dengan demikian, Pemerintah Indonesia akan terus melakukan reformasi struktural sekaligus meningkatkan iklim investasi di tanah air.

Baca Juga  BPS: Inflasi di Indonesia Capai 0,30 Persen per November 2024

“Pemerintah terus menjaga ekspektasi investor dan memperkuat daya saing, sehingga dapat menarik investasi jangka panjang ke Indonesia. Jadi, kepastian-kepastian itu harus dijaga dan tentu nanti berbagai skenario sudah dibahas, termasuk menjaga agar defisit tetap dalam rentang yang diperbolehkan oleh undang-undang,” pungkas Airlangga.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *