KADIN Optimistis Hasil Putusan MK Beri Kepastian bagi Dunia Usaha

KADIN Optimistis Hasil Putusan MK Beri Kepastian bagi Dunia Usaha

Pajak.com, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap mengenai hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid optimistis, hasil putusan MK tersebut akan beri kepastian bagi dunia usaha yang bermuara pada kemajuan ekonomi nasional.

“KADIN Indonesia mengikuti perkembangan dan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh permohonan dari pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden nomor (cawapres) nomor urut 01 dan nomor urut 03, serta menghormati keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 360 Tahun 2024 yang menetapkan kemenangan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024,” jelas Arsjad Rasjid dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (23/4).

Ia memastikan bahwa KADIN Indonesia akan terus berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan perencanaan jangka panjang ekonomi nasional.  KADIN Indonesia tetap berfokus mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

“Sebagai mitra strategis pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, KADIN Indonesia tetap berfokus mengembangkan ekosistem ekonomi yang mendukung pertumbuhan dan inovasi bisnis lintas sektor,” ujar Arsjad.

Ia juga mengimbau semua pihak menghormati keputusan tersebut guna mendukung stabilitas politik yang esensial bagi pertumbuhan ekonomi dan dinamika dunia usaha.

“KADIN Indonesia berharap agar semua pihak yang terlibat dalam pemilihan umum dapat bersatu dan bergotong royong dalam membangun Indonesia, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global,” pungkas Arsjad.

Seperti diketahui, KADIN Indonesia telah menyerahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal akhir tahun lalu. Peta Jalan Indonesia Emas 2045 yang disusun memuat sejumlah strategi yang menitikberatkan pada empat aspek prioritas, yaitu pertama, meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan—aspek paling mendasar dalam kehidupan masyarakat. Kedua, aspek kesejahteraan yang tidak hanya menyangkut produk domestik bruto (PDB) tetapi mewujudkan masyarakat yang berkehidupan layak.

Ketiga, aspek inklusivitas atau pemberdayaan populasi rentan. Hal ini mengingat seluruh masyarakat memiliki hak yang sama untuk mengakses kebutuhan dasar. Keempat, aspek keberlanjutan, yaitu mencapai target pertumbuhan dengan tetap memerhatikan dan menjaga keberlangsungan lingkungan. Salah satunya, melalui dekarbonisasi industri dan elektrifikasi kendaraan.