Pajak.com, Jakarta – Umumnya kaum perempuan terbilang andal dalam urusan pengelolaan keuangan. Berdasarkan laporan tahunan Grant Thornton, posisi senior tertinggi dengan populasi perempuan terbanyak di Indonesia adalah Chief Finance Officer (CFO) sebanyak 56 persen. Namun, di bidang investasi, kaum laki-laki masih mendominasi. Laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan, jumlah investor pria sebanyak 61,37 persen per Maret 2021. Total aset investasi investor pria mencapai Rp 567,16 triliun. Sementara itu, jumlah investor perempuan sebanyak 38,63 persen per Maret 2021. Nilai aset investor perempuan mencapai Rp 206,15 triliun. Demikian halnya dalam hal investasi aset kripto. Menurut laporan yang dirilis situs pembanding produk keuangan Finder, pada Desember 2021 tercatat sekitar 51 persen laki-laki di Indonesia memiliki aset kripto dibandingkan dengan 49 persen perempuan. Nah, agar tak kalah dengan kaum laki-laki, kali ini Pajak.com akan berbagi tips bagi perempuan untuk berinvestasi aset kripto.
Hasil survei Finder ini ternyata juga senada dengan pertumbuhan investor aset kripto di Tokocrypto. Pada akhir Desember 2021, investor aset kripto perempuan hanya sekitar 30 persen. Sementara investor laki-laki yang mencapai kisaran 70 persen. Meski demikian angka itu menunjukkan investor perempuan meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
VP Corporate Communication Tokocrypto Rieka Handayani mengakui, partisipasi perempuan dalam investasi aset kripto memang masih tergolong rendah dibandingkan laki-laki. Meski demikian sejatinya perempuan punya kemampuan yang andal dalam pengelolaan keuangan bahkan jago berinvestasi. Padahal, menurut Rieka, sering kali perempuan mendapatkan julukan “Menteri Keuangan” dalam sebuah keluarga karena kemampuannya mengelola keuangan, termasuk dalam hal berinvestasi.
Comments