in ,

Wapres Yakin CSR Mampu Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

csr tuntaskan kemiskinan
FOTO: IST

Wapres Yakin CSR Mampu Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

Pajak.com, Jakarta – Forum CSR Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar penganugerahan Padmamitra Award 2022, di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta (5/7). Penghargaan diserahkan langsung kepada perusahaan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang turut didampingi Ketua Umum Forum CSR Indonesia Mahir Bayasut. Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin yakin bahwa program CSR yang diselenggarakan oleh perusahaan/badan usaha mampu menuntaskan kemiskinan ekstrem.

Sekilas mengulas, Padmamitra Award 2022 merupakan bentuk apresiasi kepada dunia usaha, meliputi perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang telah berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial di Indonesia.

“Saya mengapresiasi inisiatif, kerja sama, dan kolaborasi dari badan usaha untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kerja sama sosial masyarakat, khususnya dalam rangka menghapuskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Upaya menghapuskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 atau lebih cepat dari konsensus global memang bukan perkara mudah. Perlu komitmen untuk terus mencapai target itu,” jelas Ma’ruf Amin.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem Indonesia sepanjang 2022 masih sebesar 2,04 persen atau 5,59 juta jiwa. Untuk itu, menurut Ma’ruf Amin, ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan program CSR, yaitu pertama, pastikan penerima manfaat adalah mereka yang benar-benar berhak. Ia pun mengimbau, penyaluran program CSR harus menggunakan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) yang sudah dipadankan dengan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) oleh pemerintah.

“Bagi perusahaan yang menyalurkan CSR kepada kelompok masyarakat miskin ekstrem, saya imbau untuk memanfaatkan data P3KE tersebut yang sudah bernama, beralamat, berperingkat berdasarkan desil terbawah kesejahteraan,” ujar Ma’ruf Amin.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

Kedua, konfigurasikan anggaran, baik yang berasal dari perusahaan/badan usaha maupun pemerintah. Menurutnya, diperlukan kepastian besaran bantuan yang diterima oleh kelompok miskin ekstrem agar dapat mencapai kebutuhan nilai manfaat.

Ketiga, pelaksanaan program CSR juga harus dipastikan memenuhi kriteria. Dengan kata lain tepat salur, tepat kualitas, dan tepat kuantitas. Untuk itu, kami berharap korporasi/badan usaha yang dalam perencanaan program CSR dapat lebih dulu dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait,” tambah Ma’ruf Amin.

Misalnya, penyaluran program bantuan sosial untuk mengurangi kantong-kantong kemiskinan, dapat dikoordinasikan dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko Bidang PMK). Sedangkan untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat, perusahaan/badan usaha dapat berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Bidang Perekonomian).

“Dalam pengembangan desain program, penentuan wilayah dan jenis bantuan, termasuk keperluan pendampingannya, sekali lagi perlu dikoordinasikan dengan kementerian sosial bersama dengan instansi terkait lainnya,” tambah Ma’ruf Amin.

Ia pun mengucapkan selamat dan mengapresiasi perusahaan/badan usaha yang telah berkontribusi memberikan program CSR melalui Forum CSR Indonesia. Ma’ruf Amin menegaskan, program CSR merupakan tanggung jawab perusahaan/badan usaha untuk memberikan sebagian penghasilannya demi menyejahterakan masyarakat, utamanya menuntaskan kemiskinan ekstrem.

“Ini merupakan kerja sama pemerintah bersama dengan pengusaha. Sekali lagi, saya ingin mengapresiasi Forum CSR (Indonesia) yang mengambil peran untuk mejembatani dan mengumpulkan dana CSR, lalu menyampaikan kepada masyarakat dalam berbagai kategori—ada kemiskinan, pendidikan, dan lain-lain. Kalau CSR bisa dioptimalkan, itu bisa mencapai sekitar Rp 80 triliun, cukup besar. Artinya, masalah-masalah sosial sudah bisa kita selesaikan bersama,” ujar Ma’ruf Amin.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Forum CSR Indonesia Mahir Bayasut memastikan, Forum CSR Indonesia telah membantu menjembatani serta mengakselerasi perusahaan/badan usaha untuk mengimplementasikan program CSR berdasarkan data P3KE yang sudah dipadankan dengan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) oleh pemerintah.

Baca Juga  Wamenkeu Tegaskan Indonesia Dukung Reformasi Kebijakan Ekonomi Hijau di CFMCA Laos

“Ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah sendiri, dunia industri juga tidak bisa menyelesaikan sendiri. Semua bergotong royong untuk mengakselerasi (pengentasan kemiskinan ekstrem). Semua bergerak bersama. Dan, ajang Padmamitra Award ini merupakan bentuk apresiasi kepada perusahaan yang telah ikut mengorkestrasi pelaksanaan program CSR,” ujar Mahir.

Pada kesempatan yang sama, Plh Dirjen Pemberdayaan Sosial (Dayasos) Kemensos Beni Sujanto berharap, melalui Padmamitra Award, kegiatan CSR di seluruh Indonesia dapat lebih merata dan perusahaan dapat berkolaborasi pada program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang merupakan program inisiasi dari Kemensos.

“PENA diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat penerima bantuan sosial agar dapat mengembangkan kewirausahaan dengan memberikan bantuan usaha.” ujar Beni.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Padmamitra Award 2022 Rio Zakarias menguraikan perihal teknis penilaian. Seleksi administrasi dilakukan oleh panitia pelaksana pada September hingga Oktober 2022, terdapat 155 perusahaan yang mendaftar dari seluruh Indonesia.

“Kemudian dari 155 peserta, sebanyak 69 perusahaan berhasil untuk ke tahapan selanjutnya, yaitu mengikuti seleksi wawancara oleh tim juri dari akademisi hingga profesional pada November 2022 di Hotel Ashley, Jakarta. Selanjutnya dari 69 perusahaan yang telah mengikuti seleksi, akhirnya tim juri menetapkan sebanyak 20 perusahaan menjadi pemenang Padmamitra Award 2022 dari 11 kategori,” ungkap Rio.

Tim juri yang terlibat antara lain, mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang kini menjabat sebagai Rektor YARSI Fasli Jalal, Direktur ISA Maria R. Nindita Radyati, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bidang Sosial Suryani S. Motik, praktisi CSR dan sustainability Amalia Yunita, serta praktisi sustainability Achmad Adhitya, Jalal, dan M Satria.

Baca Juga  Airlangga Tegaskan Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan

“Padmamitra Award 2022 memiliki unsur penting dalam pelaksanaannya, yakni sebagai apresiasi atas kepedulian pelaku usaha terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Selain itu, terlaksananya Padmamitra Award 2022 adalah upaya menumbuhkan motivasi dan keteladanan di kalangan dunia usaha,” pungkas Rio.

Adapun 11 kategori penerima penghargaan Padmamitra Award 2022, yaitu Pelestarian Lingkungan and Biodiversity (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Semen Padang, Adaro Energy Indonesia dan PT Eigerindo MPI), Ketunaan Sosial dan Penyimpangan Perilaku (PT Pertamina Fuel Termial Parepare), Kebencanaan (PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu), Pengentasan Kemiskinan (PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap dan Petrosea Tbk), Keagamaan yang Inklusif (PT Kaltim Nitrate Indonesia).

Kemudian, kategori Pemberdayaan dan Pengentasan Disabilitas (PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali), Kesehatan (PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Jakarta dan PT PLN Indonesia Power Priok POMU), Pendidikan yang Berkualitas (PT Telkom Indonesia dan Sinar Mas Land), Ekonomi Digital (Tokopedia), Penanganan Keterpencilan (PT Paiton Energy) dan yang terakhir adalah kategori Kewirausahaan (PT Astra International Tbk, PT Vale Indonesia Tbk dan ExxonMobil Cepu Limited).

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *