in ,

Pentingnya “Edge Computing” Era Industri 4.0 di Indonesia

Meski terbilang baru di Indonesia, edge computing sudah cukup berkembang secara global. Diprediksi pangsa pasar edge computing mencapai 4 triliun dollar AS hingga tahun 2030. Laju pertumbuhan setiap tahunnya ke depan juga diproyeksikan mencapai 38,4 persen. Geliat pertumbuhan pasarnya di kawasan benua Eropa dan Amerika Utara pun masih bertahan di angka double digit sejak beberapa tahun terakhir.

“Pusat data dan komputasi awan sudah bagus, tapi ternyata masih kurang karena tuntutan digitalisasi yang berkembang pesat terus menerus. Pada tahun 2022 diprediksi 75 persen data akan dibuat dan diproses di luar pusat data dan komputasi awan,” kata Lin Hoe.

Sementara itu, Country Manager Stratus Indonesia Gerry Santoso mengatakan bagi para pelaku industri di dalam negeri tidak perlu khawatir akan kesulitan menggunakan edge computing. Sebab, Stratus Technologies mempermudah utilisasi perangkatnya sedemikian rupa untuk memudahkan penggunanya. Hal ini, kata Gerry, dilakukan untuk mempercepat industri nasional melakukan transformasi digitalnya. Kemudahan yang dimaksud, untuk mengoperasikan edge computing Stratus, orang tidak harus memiliki sertifikat khusus dan tidak ada glorifikasi terhadap suatu merek tertentu. Artinya, semua merek IT bisa diintegrasikan.

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

Gerry menyampaikan, simplifikasi utilisasi tersebut telah melalui riset berkelanjutan yang dilakukan. Edge computing telah dikembangkan oleh Stratus Technologies sejak tahun 2010, bersamaan dengan pengembangan data center dan cloud computing yang saat itu sedang booming.

“Inovasi ini tidak mendisrupsi berbagai infrastruktur digitalisasi yang sudah ada. Kehadiran inovasi ini justru membantu mempercepat integrasi OT (operational technology) dan IT (information technology).

Menurut Gerry, di Indonesia, sudah ada banyak perusahaan dari berbagai industri yang menggunakan solusi inovatif ini. Penggunanya antara lain dari sektor transportasi, keuangan, energi, hingga kesehatan. Selain itu, edge computing tidak semata untuk industri besar, tetapi juga diadopsi industri kelas menengah ke bawah.

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *