in ,

OECD Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen di 2024

OECD Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
FOTO: IST

OECD Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen di 2024

Pajak.com, Jakarta – Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,2 persen pada tahun 2024. Angka ini meningkat dari prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 4,9 persen.

“Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) riil pada tahun 2023 mendekati tingkat rata-rata tahunan sekitar 5 persen yang dicapai sejak tahun 2000. Berbagai indikator menunjukkan adanya perbaikan kondisi permintaan. Sektor manufaktur terus bertumbuh pada akhir kuartal III-2023 dengan laju yang lebih lemah, namun tetap solid, dan tingkat hunian hotel pada bulan Januari-Juli melampaui tingkat sebelum pandemi (COVID-19). Namun, pembelian semen dan impor mesin dan peralatan, yang merupakan dua indikator utama investasi tetap, kini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap OECD dalam laporannya, dikutip Pajak.com, (6/12).

OECD berpendapat, meski terdapat kenaikan upah tenaga kerja yang kecil, namun konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi mesin utama perekonomian. Pengetatan kebijakan moneter dan melambatnya perdagangan global akan membebani pembentukan modal tetap bruto, namun aktivitas pembangunan perumahan diperkirakan akan meningkat terutama di Ibu Kota Nusantara (IKN),”

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Perkenalkan Kategori Baru 

“Pengetatan moneter selama dua tahun telah menekan inflasi yang diperkirakan akan berada di kisaran 2,5 persen pada tahun 2024 dan 2025. Dengan kembali bertumpunya ekspektasi inflasi, Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mulai melakukan pelonggaran pada pertengahan tahun 2024,” tulis OECD.

Untuk itu, penetapan kebijakan fiskal perlu dilakukan secara hati-hati, sehingga dapat memperkuat citra kredit Indonesia di mata lembaga pemeringkat dunia dan mendorong aliran masuk modal jangka panjang. Dengan demikian, kebijakan fiskal tersebut ikut berkontribusi terhadap stabilisasi nilai tukar rupiah.

Dampak dari enam langkah kenaikan suku bunga kebijakan BI sebelumnya telah mendorong inflasi dalam kisaran sasaran 3 persen ± 1 persen. Namun, melemahnya nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global mendorong Bank Indonesia untuk kembali menaikkan suku bunga kebijakan pada Oktober 2023.

Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

“Berdasarkan asumsi pasar komoditas saat ini dan jika ketegangan global tidak meningkat, BI kemungkinan akan melakukan penurunan suku bunga pertama pada pertengahan tahun 2024. Mengingat revisi target inflasi pada tahun 2024 sedikit lebih ambisius, yaitu 2,5 persen ±1 persen, peralihan ke kebijakan moneter yang lebih akomodatif kemungkinan akan dilakukan secara hati-hati dan bertahap,” ungkap OECD.

OECD berharap, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berlangsung pada Februari 2024 dapat menghasilkan pemerintahan yang fokus mendorong kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pemerintahan selanjutnya dapat meningkatkan mobilisasi pendapatan dalam negeri dan menjadikan belanja sosial lebih tepat sasaran dan efektif,” jelas OECD.

OECD menganalisis, harmonisasi kebijakan fiskal dan moneter telah mendukung pertumbuhan serta ketahanan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga  8 Poin Penting dalam Proses Pengajuan Izin Usaha

“Kondisi pelebaran defisit anggaran yang terjadi selama pandemi COVID-19, pemerintah telah mengintensifkan konsolidasi fiskal sejak tahun 2022. Pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 2,3 persen dari PDB pada tahun 2024,” kata OECD.

OECD mencatat, upaya mencapai target defisit dilakukan melalui reformasi kebijakan dan administrasi perpajakan, serta penyelesaian beberapa program strategis nasional. 

Baca juga: 

Ekonom Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 5,2 Persen https://www.pajak.com/ekonomi/ekonom-optimistis-target-pertumbuhan-ekonomi-2024-capai-52-persen/

Arah Kebijakan Perpajakan 2024 Bertumpu pada “Core Tax” https://www.pajak.com/pajak/arah-kebijakan-perpajakan-2024-bertumpu-pada-core-tax/.

APBN 2024 Disepakati, Penerimaan Perpajakan Ditargetkan Rp 2.309,9 T https://www.pajak.com/pajak/apbn-2024-disepakati-penerimaan-perpajakan-ditargetkan-rp-2-3099-t/.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *