in ,

Ekonom Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 5,2 Persen

Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
FOTO: KLI Kemenkeu

Ekonom Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 5,2 Persen

Pajak.com, Cianjur – Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menganalisis, target tersebut optimistis untuk diraih oleh Indonesia.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan oleh beberapa lembaga keuangan dunia, seperti World Bank, Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD), dan International Monetary Fund (IMF), akan meningkat dibandingkan dengan proyeksi tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan untuk tahun depan cukup konvergen di rentang 4,9 sampai 5,2 persen,” ungkap Josua dalam acara Media Gathering Kementerian Keuangan di Cianjur, Jawa Barat, dikutip Pajak.com (28/9).

Menurutnya, membaiknya pertumbuhan ekonomi global menjadi modal dasar perbaikan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara, khususnya negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

“Jadi, dengan asumsi 5,2 persen tersebut masih bisa tercapai. Setidaknya pertumbuhan konsumsi rumah tangga minimal 5 persen agar secara keseluruhan pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen. Belum lagi investasi domestik bisa menjadi penopang kinerja investasi selama musim Pemilu (Pemilihan Umum) 2024. Namun, investasi asing diperkirakan akan melemah selama periode pemilu lantaran banyak investor yang memilih untuk wait and see,” jelasnya.

Berkaca pada tahun Pemilu 2019, investasi domestik  meningkat hingga 17,6 persen di saat investasi asing  -3,8 persen. Begitu pula saat kontestasi politik 2014, investasi domestik melonjak 21,8 persen, sementara investasi asing turun 0,3 persen.

Josua menekankan, konsumsi juga masih akan menjadi penopang utama Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu tetap menjaga daya beli masyarakat di tengah meningkatnya harga komoditas pangan global.

Baca Juga  Presiden Jokowi Serukan Aksi Komprehensif dalam Memerangi TPPU

“Saya menilai langkah-langkah mitigasi inflasi yang selama ini dilakukan pemerintah cukup baik, sehingga inflasi domestik kenaikannya relatif lebih rendah dibanding negara-negara maju. Inflasi harga diatur pemerintah yang hingga saat ini relatif terjaga stabil akan dapat menahan laju inflasi berada di bawah level 3 persen,” ujar Josua.

Seperti diketahui, dalam APBN 2024, pemerintah menargetkan inflasi sebesar 2,8 persen. Pemerintah juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 108,8 triliun untuk ketahanan pangan pada APBN 2024, terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 89,6 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 19,2 triliun.

“Anggaran ini penting, karena ke depan, kita melihat fenomena El Nino akan menjadi tantangan yang memengaruhi inflasi domestik. Khususnya untuk beras, dari puncak El Nino, akan meningkat 6 sampai dengan 9 bulan. Sehingga ada kemungkinan tren inflasi memuncak di pertengahan tahun depan. Karena ada penyesuaian waktu dari puncak El Nino kepada inflasi pangan itu sendiri. Kita ketahui, krisis pangan akan menyebabkan inflasi,” pungkas Josua.

Baca Juga  Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *