in ,

Bank Mandiri Beli 3.000 Ton CO2 di Bursa Karbon Indonesia

Bank Mandiri Beli 3.000 Ton CO2
FOTO: IST

Bank Mandiri Beli 3.000 Ton CO2 di Bursa Karbon Indonesia

Pajak.com, Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk melaporkan telah beli unit karbon setara 3.000 ton CO2 saat perdagangan perdana di Bursa Karbon Indonesia.

Sebagai informasi, Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) merupakan penyedia unit karbon perdana di Bursa Karbon Indonesia. Adapun unit karbon yang disediakan dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Pada perdagangan perdananya, Bursa Karbon Indonesia mencatat, nilai transaksi efek bursa karbon sebesar Rp 29,2 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menuturkan, Bank Mandiri telah menyalurkan portofolio berkelanjutan (sustainable portfolio) sebesar Rp 242 triliun atau 25 persen dari total portofolio kredit, dengan porsi pembiayaan hijau (green financing) sebesar Rp 115 triliun per Juni 2023. Sementara untuk kategori sosial mencapai Rp 127 triliun.

Baca Juga  Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC 9,6 Miliar dollar AS

Beberapa sektor yang mendominasi portofolio berkelanjutan Bank Mandiri lainnya, antara lain sektor pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) sebesar Rp 95,6 triliun, energi terbarukan (renewable energy) Rp 8,9 triliun, eco-efficient products Rp 4,7 triliun, transportasi ramah lingkungan (clean transportation) Rp 3,2 triliun, serta sektor hijau lainnya Rp 2,8 triliun.

“Bank Mandiri telah membiayai berbagai kegiatan usaha berfaktor lingkungan dan proyek-proyek energi terbarukan, serta transportasi bersih (clean transportation) melalui pembiayaan hijau. Kami terus berupaya mengurangi jejak karbon dan emisi dari aktivitas operasionalnya,” ungkap Rudi dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (28/9).

Bank Mandiri juga melakukan sejumlah langkah dan inovasi, antara lain meluncurkan digital carbon tracking menggunakan electric vehicle sebagai kendaraan operasional, instalasi panel surya, dan inisiatif carbon insetting melalui restorasi dan konservasi lahan, serta mendorong efisiensi energi. Bank Mandiri juga telah memiliki produk instrumen keuangan dalam mendukung transisi ekonomi rendah karbon di Indonesia.

Baca Juga  Lebaran Aman: Modus dan Tip Perlindungan dari Penipuan APK

“Bank Mandiri memiliki produk sustainability bonds, green bonds ESG (environment, social, governance) repo, investasi ESG berupa green mutual funds, serta pembiayaan segmen retail pada kendaraan listrik dan panel surya,” jelas Rudi.

Hal senada juga ditegaskan oleh Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. Ia mengungkapkan, Bank Mandiri telah menyiapkan digital carbon tracking untuk menyemarakkan Bursa Karbon Indonesia.

“Dalam rangka mendukung perdagangan karbon, Bank Mandiri secara proaktif berkolaborasi dengan berbagai stakeholders, baik dengan regulator, seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan), kementerian, penyelenggara bursa karbon, maupun lembaga lain yang terkait. Bank Mandiri siap berperan sebagai penghubung antara pasar keuangan dan tujuan keberlanjutan. selama ini Bank Mandiri telah berhasil mengurangi jejak karbon setiap tahunnya,” kata Alexandra.

Baca Juga  Investasi Berbasis Syariah, Kenali Definisi dan Jenis Sukuk

Ia menyebut, pada tahun 2020, emisi yang berhasil dikurangi Bank Mandiri sebesar 46.261 tCO2e, kemudian pada tahun 2021 senilai 47.328 tCO2e, dan pada tahun 2022 sebesar 59.076 tCO2e.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *