Bursa Efek dari 4 Negara Ini Sepakati “Common ESG Metrics”
Pajak.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Malaysia Berhad (Bursa Malaysia), Stock Exchange of Thailand (SET), dan Singapore Exchange (SGX Group) mengumumkan kolaborasi dalam ASEAN Interconnected Sustainability Ecosystem (ASEAN-ISE). Bursa efek dari empat negara ini sepakat mendukung pembangunan keberlanjutan di kawasan ASEAN melalui penerapan Common Environmental, Social, and Governance (ESG) Metrics.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan, ASEAN-ISE telah menyepakati struktur tata kelola dasar dan cetak biru operasional untuk memperkuat ISE. Secara teknis, Bursa Malaysia akan berperan sebagai Sekretariat ASEAN-ISE untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian tujuan kerja sama.
“ASEAN-ISE melibatkan pengembangan solusi infrastruktur yang dapat memfasilitasi mekanisme perdagangan lintas batas, menghubungkan rantai pasokan perusahaan dengan sumber investasi yang berorientasi pada ESG, dan menyediakan praktik serta keterbukaan informasi dengan ESG yang baik kepada pemasok untuk menjamin tingkat pembiayaan yang lebih kompetitif,” jelas Iman dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (17/2).
Hasil yang diharapkan dari inisiatif ASEAN-ISE, yaitu pertama, menciptakan ekosistem ESG yang terintegrasi untuk mendorong kemajuan pembangunan keberlanjutan di ASEAN. Kedua, memfasilitasi bursa yang berpartisipasi untuk mengembangkan sistem dengan skala ekonomi melalui efisiensi biaya dan waktu implementasi yang lebih cepat dengan solusi yang sesuai dengan tujuannya.
Ketiga, memberdayakan bursa yang berpartisipasi untuk secara proaktif mendorong perusahaan tercatat untuk ESG-compliant dalam memaksimalkan nilai bisnis melalui keterbukaan informasi yang berkualitas.
Iman juga menuturkan bahwa penambahan SGX Group ke dalam ISE mencerminkan kolaborasi yang kuat antara bursa-bursa di ASEAN untuk mendukung ekosistem keuangan keberlanjutan di pasar modal ASEAN.
“Hal ini merupakan sebuah kemajuan dalam mendorong implementasi ASEAN Common ESG Metrics yang baru-baru ini diumumkan dan mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab di antara perusahaan tercatat di bursa ASEAN. Bursa yang berpartisipasi akan mengadopsi dan menerapkan ASEAN Exchanges Common ESG Metrics dalam platform pelaporan ESG setiap emiten,” ungkap Iman.
Pada kesempatan yang sama, CEO SGX Group Loh Boon Chye menegaskan bahwa dampak besar perubahan iklim membuat kolaborasi ini menjadi semakin penting bagi anggota bursa di ASEAN.
“SGX Group menyadari pentingnya tindakan yang tepat waktu dua tahun lalu. Kami telah meluncurkan ESGenome, sebuah portal data on-line bagi perusahaan publik untuk memfasilitasi pelaporan terkait keberlanjutan dan perubahan iklim. Oleh karena itu, kami berharap dapat bekerja sama dengan para anggota untuk melakukan standardisasi data guna menciptakan interoperable datasets yang akan memperkuat upaya kolektif kita mendorong pembiayaan menuju upaya keberlanjutan dan mengatasi perubahan iklim di wilayah ASEAN,” ungkap Chye.
Bursa yang berpartisipasi dalam ASEAN-ISE akan berkumpul kembali menyelesaikan rincian implementasi sebelum meresmikan ISE Governance Framework and Operating Structure dalam 37th ASEAN Exchanges CEOs Meeting di Malaysia pada Juli tahun 2024.
Comments