in ,

Analis Prediksi Saham PGEO Meroket, Rekomendasikan Beli

Saham PGEO Meroket
FOTO: Dok. PGE

Analis Prediksi Saham PGEO Meroket, Rekomendasikan Beli

Pajak.comJakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (IDX: PGEO) diprediksi memiliki masa depan bisnis yang cerah. Analis Sinarmas Sekuritas Inav Haria Chandra mengatakan, saham PGEO sebagai emiten yang layak dibeli karena potensi harganya bakal meroket hingga Rp 1.900 per lembar.

Ia mengungkapkan, PGEO akan mendapatkan keuntungan yang signifikan seiring dengan inisiatif pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan dan potensi panas bumi Indonesia yang sangat besar.

“Dengan sumber daya panas bumi Indonesia yang sangat besar dan inisiatif pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan, PGEO akan mendapatkan keuntungan yang signifikan dengan perkiraan 3,4 GW atau 10 persen compounded annual growth rate/CAGR tambahan kapasitas terpasang dalam satu dekade mendatang,” kata Inav dalam laporan Initiation Coverage Sinarmas Sekuritas, dikutip Pajak.com, Rabu (27/9).

Dalam laporannya, Sinarmas menyebut status saham PGEO dengan rekomendasi “Beli” dengan mematok target price (TP) saham di Rp 1.900 per lembar. Inav menjelaskan, posisi PGEO sangat strategis untuk melakukan transisi energi terbarukan di Indonesia karena berafiliasi dengan Pertamina dan pemerintah.

Baca Juga  Lebaran Aman: Modus dan Tip Perlindungan dari Penipuan APK

“Hal ini menjadi peluang utama bagi PGEO untuk berkontribusi dalam upaya peralihan ke energi terbarukan,” ujarnya.

Dalam analisisnya, Inav menilai panas bumi itu sebagai sumber daya yang kompetitif karena tidak memerlukan bahan bakar dalam produksi listrik. Artinya, PGEO tidak terpengaruh volatilitas harga bahan bakar. Selain itu, potensi dari panas bumi ini memiliki masa pakai yang lebih lama dengan upaya pemeliharaan yang lebih sedikit dibanding bahan bakar fosil.

“Hal penting lainnya adalah panas bumi merupakan energi yang selalu tersedia, tidak terpengaruh oleh cuaca dan siklus siang-malam. Terakhir, panas bumi mampu memproduksi listrik dengan temperatur yang relatif rendah, yakni di bawah 350 celsius; dibanding bahan bakar fosil mencapai lebih dari 2000 celsius,” jelasnya.

Baca Juga  Jokowi Terima Kunjungan CEO Apple, Ini yang Dibahas

Inav menambahkan, alasan lain yang membuat saham PGEO ini layak beli karena adanya kemitraan yang dilakukan dengan Africa Geothermal International Ltd. (AGIL). Selain itu, potensi penyelesaian proyek PLTP binary pertama di Indonesia pada tahun 2026–2027 juga akan menjadikan saham PGEO prospektif.

“Kemitraan ini akan menandai tonggak penting dalam perjalanan PGE dalam memperluas portofolio proyek secara global, yang akhirnya akan membuka peluang pertumbuhan di masa depan,” ujarnya.

Pada saat kunjungan ke Kenya, PGEO juga melakukan kunjungan ke Lapangan Olkaria I milik Kenya Electricity Generating Company PLC (KenGen) untuk sharing knowledge terkait penerapan teknologi yang efisien, serta menggali potensi kolaborasi di masa mendatang.

“Selain dengan AGIL, pada 13 September 2023 lalu PGEO juga menandatangani nondisclosure agreement (NDA) dengan Geothermal Development Company (GDC) untuk mempelajari lebih lanjut kemungkinan kerja sama dalam pengembangan potensi panas bumi di Kenya dan Indonesia,” sambungnya.

Baca Juga  Keuntungan dan Risiko Investasi pada Deposito Valas

Inav juga meyakini, saham PGEO selama ini undervalued karena masih terbatasnya jumlah perusahaan sejenis yang memiliki model bisnis dan profil risiko serupa dan sudah melantai di bursa.

“Rekomendasi beli ini cukup berdasar,” tegasnya.

Sebagai tambahan informasi, pada penutupan perdagangan Senin (18/9/2023), harga saham PGEO menguat 8,48 persen dari harga pembukaan sebesar Rp 1.420 menjadi Rp 1.535. Dalam sepekan terakhir, harga saham PGEO juga tercatat menunjukkan tren yang terus meningkat.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *