in ,

Literasi Keuangan UMKM Melalui Kedai Belajar

Literasi Keuangan UMKM Melalui Kedai Belajar
FOTO: IST

Literasi Keuangan UMKM Melalui Kedai Belajar

Pajak.com, Jakarta – Menyambut Bulan Inklusi Keuangan 2022, Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan end-to-end e-commerce enabler, social enterprise binaan DBS Komerce dan pemenang dana hibah Yayasan DBS 2019. Kerja sama ini untuk menjalankan program edukasi literasi keuangan untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) melalui acara bertema “Kedai Belajar DBS: 5 Jam Melek Keuangan Bisnis Online”.

Head of Group Strategic and Marketing Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika menjelaskan, edukasi ini sebagai upaya mendorong pertumbuhan UMKM. Program ini digelar di Pontianak dan Medan pada pertengahan dan akhir Oktober lalu. Kedua kota ini dinilai mempunyai indeks literasi keuangan yang relatif rendah tetapi memiliki potensi bisnis UMKM yang menjanjikan.

“Kedai Belajar DBS hadir untuk mengedukasi para pemilik UMKM dalam mengelola keuangan bisnisnya dan memanfaatkan platform media sosial untuk menstabilisasi omzet. Kegiatan ini merupakan wujud dari pilar sustainability ketiga Bank DBS Indonesia, yakni Impact Beyond Banking,” tutur Mona.

Baca Juga  WIKA Harus Jadi Pionir Penerapan ESG Industri Konstruksi

Hingga saat ini, UMKM menjadi salah satu sektor yang aktif menggenjot perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), jumlah UMKM di Indonesia hingga 2019 tercatat mencapai 65,47 juta, menduduki 99,99 persen dari total usaha di tanah air.

Mona meyakini, potensi UMKM yang besar itu perlu didukung dengan peningkatan literasi keuangan terpadu dari berbagai pihak,

“Melalui Kedai Belajar DBS, kami ingin membantu pemerintah untuk berkontribusi dalam menggencarkan literasi keuangan, terutama bagi sektor UMKM, sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Mona.

Program edukasi ini melibatkan pakar-pakar dari Bank DBS Indonesia, Komerce, dan Dzargo.

Kedai Belajar DBS menyuguhkan berbagai materi, yakni cara mengidentifikasi kesehatan keuangan pribadi dan perusahaan, mengelola keuangan, merencanakan anggaran, serta merencanakan program untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan. Kedai Belajar DBS di Pontianak dan Medan dihadiri lebih dari 180 UMKM yang mayoritas bergerak di bidang makanan dan minuman (food and beverage) dan beberapa bidang lainnya, termasuk kerajinan tangan, properti, kecantikan, dan pertanian.

Baca Juga  BUMI Investasikan 200 Juta Dollar AS untuk Penerapan ESG

CEO dan Founder Komerce Nofi Bayu Darmawan menyampaikan, para pemilik UMKM yang hadir pada Kedai Belajar DBS memiliki latar belakang inspiratif. Awalnya, mereka memulai bisnis dengan skala kecil, kemudian mampu bertahan selama masa pandemi, hingga kini bertransformasi menjadi bisnis menengah.

“Hal ini menguatkan motivasi kami untuk terus berkolaborasi bersama Bank DBS Indonesia dalam mendukung UMKM melebarkan sayapnya dan meluaskan jangkauan bisnisnya. Hal ini dapat dimulai dengan memerhatikan kesehatan keuangan bisnis dan mengantisipasi masalah keuangan potensial di masa mendatang,” ungkap Nofi.

Laporan Bank DBS Indonesia menyebutkan, 86,5 persen peserta Kedai Belajar DBS di Pontianak mengaku menjadi lebih memahami strategi menyusun anggaran yang efisien, dan 89 persen peserta semakin memahami cara mengelola keuangan bisnis agar tetap sehat dan stabil. Melihat respons baik dari para UMKM terhadap program ini, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk terus menghadirkan beragam edukasi keuangan guna memperluas inklusi keuangan di Indonesia, dan membantu pemerintah untuk mencapai 90 persen target literasi keuangan pada 2024 mendatang.

Baca Juga  Mengenal Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia OJK

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *