in ,

Inovasi Teknologi Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit

Inovasi Teknologi Tingkatkan Kesejahteraan
FOTO: IST

Inovasi Teknologi Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit

Pajak.com, Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, inovasi teknologi terbaru mesin dry-process untuk pengolahan kelapa sawit akan tingkatkan kesejahteraan petani sawit di masa depan. Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun mendukung perusahaan yang menerapkan inovasi tersebut.

Hal itu salah satunya dilakukan oleh PT Nusantara Green Energy (PT NGE). Kelebihan mesin tersebut yaitu dapat digunakan dalam skala kecil sehingga bisa lebih menyebar ke kebun-kebun rakyat, tidak memerlukan air, dan tidak menghasilkan limbah.

“Kehadiran PT NGE di Kabupaten Batanghari harus dapat memberikan manfaat optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Dengan dibangunnya pabrik minyak sawit PT NGE ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dan memajukan koperasi kelapa sawit di Kabupaten Batanghari, serta memberikan efek spillover bagi daerah lainnya di Provinsi Jambi,” ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis Rabu (3/8/22).

Baca Juga  Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo

Salah satu produk yang akan dihasilkan pabrik minyak sawit masa depan PT NGE dengan mesin dry-process yaitu Premium Palm Oil (PPO) atau yang disebut minyak merah. Dengan penggunaan mesin dry-process, minyak merah dapat diproduksi di berbagi tempat. Produksi minyak merah dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi harga dan tersedia di daerah masing-masing.

Menurut Komisaris Utama PT Nusantara Green Energy Bambang Brodjonegoro, selain untuk meningkatkan produksi sawit dan turunannya, termasuk CPO, upaya pembangunan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menekan laju inflasi minyak goreng.

“Hasil produksi dari mesin dry-process ini tidak hanya CPO, tetapi juga premium palm oil yang dapat dijadikan minyak goreng plus atau minyak sehat yang mengandung vitamin A,” jelas Bambang.

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, kelapa sawit adalah salah satu mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dekade terakhir. Sejak 2010, Indonesia telah menjadi eksportir terbesar produk kelapa sawit melampaui Malaysia. Lebih dari separuh pasokan dunia berasal dari Indonesia. Ini menggambarkan posisi strategis Indonesia dalam rantai pasok minyak nabati dunia.

Baca Juga  THR Tak Dibayarkan Perusahaan, Begini Cara Melaporkannya ke Kemenaker

Sumbangan industri kelapa sawit bagi perekonomian domestik juga sangat besar. Sepanjang tahun 2021, Indonesia telah mengekspor 26,9 juta ton minyak kelapa sawit dengan nilai mencapai 28,5 miliar dollar AS.Komoditas kelapa sawit dan turunannya juga berkontribusi besar terhadap rekor surplus perdagangan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia pada April 2022 yang lalu.

Dari nilai surplus sebesar 7,6 miliar dollar AS, ekspor kelapa sawit dan turunannya tercatat sebesar 3 miliar dollar AS. Nilai ekspor ini tidak hanya berimbas positif bagi penerimaan negara dari pajak ekspor, tetapi juga menyumbang devisa yang menopang stabilitas makroekonomi Indonesia.

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan komitmennya untuk mengupayakan kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang saat ini masih di bawah Rp 2.000 per kilogram pada akhir bulan Agustus. Mendag Zulkifli Hasan menekankan, perlu waktu untuk memulihkan kondisi agar dapat kembali normal.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

“Pemerintah, pelaku usaha, petani, dan rakyat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah dan jika saling menguatkan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen CPO yang mengendalikan harga dan suplai di dunia,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *