in ,

Definisi dan Contoh Bisnis Berbasis Ekonomi Sirkular

Definisi dan Contoh Bisnis Berbasis Ekonomi Sirkular
FOTO: IST

Definisi dan Contoh Bisnis Berbasis Ekonomi Sirkular

Pajak.com, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia tengah memperkuat komitmennya untuk mengembangkan ekonomi sirkular. Salah satunya dengan menandatangani nota kesepahaman bersama Yayasan Bambu Lestari. Lantas, apa definisi dan contoh bisnis berbasis ekonomi sirkular? Kemudian, apa saja manfaatnya bagi masyarakat? Pajak.com akan mengulasnya untuk Anda.

Apa itu ekonomi sirkular? 

Mengutip situs resmi Pusat Fasilitasi Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ekonomi sirkular merupakan sebuah sistem atau model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.

Ekonomi sirkular bukan hanya membahas pengelolaan limbah dengan lebih banyak melakukan daur ulang, namun ekonomi sirkular juga mencakup serangkaian intervensi yang luas di semua sektor ekonomi, seperti efisiensi sumber daya dan pengurangan emisi karbon.

Baca Juga  Jelajah Hemat Jakarta: Libur Lebaran nan Ramah di Kantong

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendefinisikan ekonomi sirkular sebagai pendekatan sistem ekonomi melingkar dengan memaksimalkan kegunaan dan nilai tambah dari suatu bahan mentah, komponen, dan produk sehingga mampu mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan atau dibuang ke tempat pembuangan akhir. Penerapannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang lebih tinggi dibandingkan skenario business as usual.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menegaskan, ekonomi sirkular bukan hanya mengenai pengelolaan limbah tetapi bagaimana melakukan desain bahan baku, desain produk, serta proses produksi sehingga bahan baku dan produk yang dihasilkan dapat didaur ulang dan memiliki siklus penggunaan yang lebih panjang. Menurutnya, Indonesia telah mengadopsi konsep ekonomi sirkular ke dalam visi dan strategi pembangunan ke dalam lima sektor prioritas, yaitu pembangunan energi berkelanjutan, pengelolaan limbah terpadu, pengembangan industri hijau, pemulihan lahan berkelanjutan, serta inventarisasi dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan kelautan.

Adapun tindak lanjut komitmen pemerintah dituangkan dalam penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN), sehingga menjadikan ekonomi sirkular sebagai salah satu prioritas pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Baca Juga  SMF Dorong Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan dan Pengembangan ESG

Selain itu, bagi masyarakat yang ingin menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam bisnisnya, setidaknya tiga hal yang perlu dilakukan:

  • Singkirkan limbah dan polusi sejak dari tahap perencanaan desain bisnis;
  • Perpanjang umur material dengan daur ulang dan penggunaan kembali; dan
  • Usahakan untuk menggunakan sumber daya terbarukan.

Apa contoh bisnis berbasis ekonomi sirkular?

  • Penggunaan kulit kopi untuk bahan tekstil;
  • Pemanfaatan serat kelapa sebagai bahan plastik yang dapat digunakan berkelanjutan;
  • Penggunaan limbah kantong plastik/botol plastik untuk sepatu, tas, atau produk fesyen lainnya;
  • Pemanfaatan kulit/serabut kelapa untuk media tanam; dan
  • Penggunaan bambu sebagai sedotan yang dapat digunakan berkelanjutan.
Apa keuntungan implementasi ekonomi sirkular bagi masyarakat?

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memproyeksi, implementasi ekonomi sirkular dapat menghasilkan keuntungan ekonomi, lingkungan, dan sosial yang sangat berarti pada tahun 2030 yang akan datang.

Pajak.com merangkum tiga keuntungan dari ekonomi sirkular, meliputi pertama, Pengembangan ekonomi sirkular berpotensi menghasilkan tambahan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 593 triliun hingga Rp 638 triliun. Artinya, terdapat potensi cuan dari aktivitas bisnis yang menerapkan ekonomi sirkular.

Baca Juga  Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

Kedua, mengurangi limbah tiap sektor sebesar 18-52 persen dan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru. Dari jumlah itu, tiga perempatnya memberdayakan perempuan dengan kesempatan yang lebih baik pada tahun 2030. Ketiga, mengurangi emisi CO2 hingga 126 juta ton dan menghemat penggunaan air hingga 6,3 miliar meter kubik. Dengan kualitas udara dan air yang tinggi, kesehatan masyarakat akan jauh lebih baik.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *