in ,

Berikut Capaian Kinerja 2021 Subsektor EBTKE

“Porsi bauran EBT tahun 2021 mencapai 11,5 persen. Adapun upaya percepatan yang kami lakukan kedepan untuk mendorong percepatan pengembangan EBT menuju target 23 persen di tahun 2025 antara lain penyelesaian  rancangan Perpres Harga EBT, penerapan Permen ESDM PLTS Atap, Mandatori BBN, pemberian insentif fiskal dan nonfiskal untuk EBT, kemudahan perizinan berusaha dan mendorong demand ke arah energi listrik, misal kendaraan listrik, dan kompor listrik,” jelasnya.

Dadan melanjutkan, dalam kurun lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.730 MW dengan kenaikan rata-rata sebesar 4,3 persen per tahunnya. Kapasitas terpasang PLT EBT tahun 2021 pun mencapai 654,76 MW dari target 854,78 MW.

Baca Juga  Mengenal 5 Jenis Budaya Kerja

“Tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT tahun 2021 sebesar 654,76 MW, diantaranya dari PLTA Poso Peaker Expansion #1-4, PLTA Malea, 3 unit PLTP, PLT Bioenergi, 18 unit PLTM, dan 7 unit PLTS dan PLTS Atap,” imbuhnya.

Sementara itu, di tengah berbagai tantangan ekonomi global, capaian investasi subsektor EBTKE masih bisa menorehkan angka yang signifikan sebesar 1,51 miliar dollar AS atau 74 persen dari target 2,04 miliar dollar AS. Dadan berharap, investasi subsektor EBTKE dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja nasional dalam upaya pemulihan ekonomi nasional selama pandemi.

Terkait kebijakan mandatori biodiesel, Dadan menjelaskan bahwa pemanfaatan biodiesel untuk domestik mencapai 9,3 juta KL dengan devisa yang berhasil dihemat pada tahun 2021 sebesar Rp 66,54 triliun.

Baca Juga  Airlangga Tegaskan Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *