3 Strategi Indonesia Hadapi Krisis Multidimensi
Pajak.com, Jakarta – Pada ajang ASEAN Business and Investment Summit 2022 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa ASEAN harus mampu mengambil peran sebagai mesin utama pertumbuhan kawasan. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mewujudkan hal itu, yakni menguatkan peran ASEAN sebagai hub produksi regional yang merupakan bagian integral dari rantai nilai global yang sangat kompetitif, dan mendorong transisi energi untuk ketahanan energi yang berkelanjutan demi menghindari krisis energi akibat konflik. Indonesia pun mengusulkan tiga strategi untuk menghadapi krisis multidimensi yang terjadi.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, Indonesia akan menggelar delapan acara unggulan terkait keketuaan Indonesia ASEAN 2023. Hal ini untuk memperkuat peran ASEAN sebagai hub produksi regional. Dari delapan acara unggulan itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan ikut andil dengan empat acara unggulan. Pertama, peluncuran fisik ASEAN Online Sale Day (AOSD). Kedua, seremonial implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) setelah Filipina menyelesaikan proses ratifikasinya. Ketiga, peluncuran New ASEAN Tariff Finder. Keempat, penyelesaian kajian dan peluncuran negosiasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Wamendag Jerry kembali mengingatkan agar seluruh sektor swasta untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, memperkuat posisi ASEAN sebagai hub produksi yang kompetitif, serta mempercepat hadirnya energi bersih yang andal dan terjangkau, sebagaimana pernah disampaikan Presiden Jokowi.
Seperti diketahui, Indonesia telah melaksanakan serah terima keketuaan ASEAN 2023 dari Kamboja pada November 2022 lalu dan menetapkan tema keketuaan “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
“Indonesia siap memegang peran penting dalam memimpin arah dan tujuan kerja sama politik, ekonomi, dan sosial budaya ASEAN,” kata Jerry dalam keterangan tertulis dikutip Senin (23/1/23).
Wamendag Jerry menegaskan, pentingnya ASEAN bagi negara-negara kawasan dan dunia didukung tiga pilar utama yang membangun hakikat kekuatan ASEAN, yaitu sentralitas, stabilitas, dan kemakmuran. Adapun visi tema ASEAN Indonesia 2023 diarahkan untuk membangun ASEAN yang tangguh, adaptif, dan inklusif; memainkan peran sentral; dan memberikan manfaat kepada masyarakat, baik secara internal di dalam negara kawasan maupun secara eksternal kepada dunia.
Wamendag Jerry menyampaikan, dengan mempertimbangkan megatren strategis dan mengatasi dampak krisis multidimensi terhadap pangan, energi, dan keuangan, Indonesia mengumumkan usulan priority economic deliverables (PED) di bawah keketuaan Indonesia. Semuanya dirangkai menjadi tiga dorongan strategis. Dari 16 PED di bawah pilar ASEAN Economic Community (AEC), tujuh di antaranya akan berada di bawah lingkup ASEAN Economic Ministers (AEM).
Dorongan strategis yang dimaksud adalah, pertama, membangun kembali pertumbuhan regional melalui pasar yang terhubung dan daya saing baru dengan ASEAN Services Facilitation Framework (ASFF); penandatanganan Protokol ke-2 untuk Mengubah Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA); pembentukan unit pendukung RCEP di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia; serta Inisiatif Berbasis Proyek Industri ASEAN.
Kedua, mempercepat transformasi dan partisipasi ekonomi digital yang inklusif. Caranya dengan implementasi penuh e-Form D melalui ASEAN Single Window dan pernyataan pemimpin untuk mengembangkan DEFA. Ketiga, mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan untuk masa depan yang tangguh dengan menyusun peta jalan harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals.
Comments