in ,

Tarif Pajak Marginal dan Efektif Rata-Rata

Tarif Pajak Marginal dan Efektif Rata-Rata
FOTO: IST

Tarif Pajak Marginal dan Efektif Rata-Rata

Tarif Pajak Marginal dan Efektif Rata-Rata. Diketahui bahwa pemerintah dalam memungut pajak tidak dapat lepas dari rasa keadilan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keseimbangan dan pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat dalam suatu negara. Adil dapat diartikan bahwa pemungutan pajak harus umum dan merata. Ini bertujuan agar semua wajib pajak memperoleh tekanan yang sama dalam pembayaran pajak. Ada beberapa tarif dalam pemungutan pajak, yaitu:

Tarif Marginal 

Presentase tarif ini berlaku untuk suatu kenaikan dasar pengenaan pajak. Tarif ini biasa dikenal dengan tarif umum. Adapun yang termasuk dalam tarif marginal adalah:

a. Tarif pasal 17 UU No. 36/2008 tentang Pajak Penghasilan. Tarif ini dilakukan atas pajak Pegawai Tetap dan Pajak atas laba usaha.

Baca Juga  6 Juta Data NPWP Diduga Bocor dan Dijual, Ada Milik Jokowi hingga Sri Mulyani

b. Tarif Final. Tarif ini terbagi atas tarif final atas penghasilan bruto yang dikenakan atas penghasilan yang bersumber dari APBN/APBD maupun PNBP serta tarif final Penghasilan Neto seperti tarif profesi, seperti dokter, pengacara, dan lain-lain seperti tertuang dalam tarif normatif, yang dikeluarkan Dirjen Pajak maupun penghasilan bruto kurang dari 1 (satu) milliar.

Tarif Efektif Rata-Rata 

Persentase tarif pajak yang efektif berlaku atau harus diterapkan atas dasar pengenaan pajak tertentu. Tarif ini biasanya dikenakan kepada wajib pajak yang memiliki usaha lebih dari satu jenis usaha. Adapun struktur tarif yang berhubungan dengan pola persentase tarif pajak dikenal sebagai berikut:

a. Tarif Pajak Proporsional merupakan  tarif pemungutan pajak dengan presentase yang setiap jumlah sebagai pengenaan dasar pajak. Hal ini berarti pajak yang terutang akan semakin besar seiring semakin besarnya jumlah dasar pengenaan pajak. Sebagai contoh adalah PPN yaitu sebesar 10% dari harga jual.

Baca Juga  Persyaratan Penggunaan Metode Nilai Transaksi di Bidang Kepabeanan

b. Tarif Pajak Progresif merupakan tarif pemungutan pajak dengan persentase yang semakin besar dengan semakin besarnya jumlah sebagai dasar pengenaan pajak. Hal ini berarti, ada beberapa klasifikasi tertentu sesuai dengan jumlah sebagai dasar pengenaan pajak. Pajak progressif dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: 1) Progressif proporsional yaitu tarif pemungutan pajak dengan persentase yang naik secara tetap dengan semakin besarnya jumlah sebagai dasar pengenaan pajak. 2) Progresif Degresif yaitu tarif pemungutan pajak dengan persentase yang naik secara menurun dengan semakin besarnya jumlah sebagai dasar pengenaan pajak. 3) Progresif–Progressif yaitu tarif pemungutan pajak dengan persentase yang naik secara menaik dengan semakin besarnya jumlah sebagai dasar pengenaan pajak.

Baca Juga  Tim Prabowo Ungkap Dugaan Kebocoran Negara dari Pajak Lebih dari Rp 300 Triliun

c. Tarif Pajak Tetap merupakan Tarif pemungutan pajak dengan jumlah yang sama untuk setiap jumlah sebagai pengenaan dasar pajak.

d. Tarif Pajak Degresif merupakan tarif pemungutan pajak dengan persentase yang semakin kecil dengan semakin besarnya jumlah sebagai dasar pengenaan pajak. Hal ini tidak berarti, pajak yang terutang semakin kecil bahkan akan semakin besar. Akan tetapi kenaikan ini tidak proporsional dengan kenaikan jumlah sebagai dasar pengenaan pajak.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *