Qatar Luncurkan Mata Uang Baru Edisi Piala Dunia
Pajak.com, Qatar – Qatar luncurkan mata uang baru edisi Piala Dunia 2022. Uang kertas dan koin baru yang diluncurkan oleh Qatar Central Bank (QCB) ini diklaim dapat awet dan bisa digunakan hingga puluhan bahkan ratusan tahun ke depan.
Seperti diketahui, Qatar didaulat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2 Desember 2010, setelah bersaing dengan Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Amerika Serikat. Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar mulai digelar pada 20 November hingga 18 Desember 2022.
Secara simbolis, H.E. Gubernur QCB Sheikh Bandar bin Mohammed bin Saoud al-Thani bersama Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) Gianni Infantino menyerahkan uang kertas khusus itu hadapan para menteri, pejabat tinggi, pejabat negara, duta besar, serta tamu lainnya.
Sheikh Bandar menuturkan, uang kertas edisi Piala Dunia 2022 mencerminkan identitas, warisan Qatar, serta sejarah sepak bolanya. Seperti diketahui, Piala Dunia ke-22 kali ini merupakan turnamen empat tahunan yang digelar di Jazirah Arab untuk pertama kalinya dalam sejarah. Oleh karena itu, Pemerintah Qatar ingin mendokumentasikan momen monumental ini, salah satunya dengan meluncurkan uang kertas dan koin edisi khusus.
“Penerbitan uang kertas peringatan untuk Piala Dunia FIFA Qatar 2022 merupakan kontribusi mendasar dari sektor perbankan untuk mendorong keberhasilan acara bersejarah yang pertama di Timur Tengah dan kawasan Arab. Hal ini merupakan sumber kebanggaan bagi kita semua dan penegasan persatuan serta kesatuan berbagai entitas di sektor publik dan swasta di negara,” ungkap Sheikh Bandar, dikutip Pajak.com, (21/11).
Secara detail, mata uang baru ini didesain dengan trofi Piala Dunia dan logo Qatar 2022. Terdapat gambar Stadion Lusail di satu sisi dan Stadion Al Bayt di sisi yang lainnya. Kedua stadion ini merupakan tempat pembukaan dan pertandingan final Piala Dunia. Selain itu, juga ditemukan di latar belakangnya lambang Nasional Qatar, seperti kaki langit dan benteng Zubara.
“Ini adalah uang kertas peringatan pertama yang dikeluarkan oleh QCB dalam polimer. Mereka dapat bertahan selama ratusan tahun sebagai saksi atas pencapaian bersejarah Qatar. Uang kertas baru itu akan tersedia di bank lokal nasional dan rumah pertukaran. Sementara, untuk koin dirham baru yang diluncurkan terdiri dari dua pecahan, yakni pecahan 22 Riyal dan 50 Riyal,” jelas Sheikh Bandar.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Departemen Moneter QCB Khalid al-Kuwari juga mengatakan, turnamen Piala Dunia Qatar 2022 kebanggaan bagi seluruh negara-negara Islam dan Jazirah Arab.
Selain itu, para ekonom dunia menyebut, Piala Dunia 2022 akan mendongkrak perekonomian Qatar yang diproyeksi tumbuh 3,4 persen pada tahun 2022 dan 2023.
“Piala Dunia kemungkinan besar akan memberikan efek yang berbeda terhadap Qatar. Acara ini menjanjikan sepenuhnya keuntungan ekonomi pada jangka pendek dan menengah. Tantangan yang akan didapat Qatar, setelah gelaran Piala Dunia 2022 adalah memanfaatkan investasi infrastruktur yang substansial untuk mempertahankan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto),” jelas Wilson Center.
Namun, setelah gelaran Piala Dunia 2022, pemerintah Qatar berencana untuk berinvestasi di luar turnamen dengan tujuan mencapai visi nasional pada tahun 2030 mendatang.
Strategic Advisor for The Supreme Committee Delivery and Legacy Qatar Zaid Mosawy menuturkan, beberapa pembangunan stadion yang dikerjakan untuk Piala Dunia 2022 dimaksudkan untuk memiliki dampak jangka panjang pada komunitas lokal. Adapun stadion yang memiliki kapasitas 40.000 kursi akan diperkecil menjadi 20.000 kursi untuk mendukung sepak bola lokal.
“Pemerintah Qatar juga akan mengubah stadion yang lebih kecil menjadi fasilitas pendidikan, medis, serta komersial dan ruang serba guna. Inisiatif atas investasi berkelanjutan Qatar ini akan memperluas beberapa peluang baru dalam hal transportasi, komersial dan juga ekonomi,” jelas Zaid Mosawy.
Kemudian, kunci strategis untuk memanfaatkan infrastruktur setelah gelaran Piala Dunia 2022 adalah dibentuknya suatu integrasi dari Pemerintah Qatar yang mencakup kebijakan nasional, inisiatif, serta proyek yang berada di bawah lembaga tinggi Delivery and Legacy.
Sebagai informasi, berkaca pada gelaran Olimpiade di Rio pada 2016, gelaran ini menelan anggaran mulai dari 2,9 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 45,22 triliun untuk jalur kereta bawah tanah dan 4 miliar dollar AS atau Rp 62,38 triliun untuk merenovasi distrik bersejarah. (Kurs Rp15,596). Kendati demikian, hingga saat ini beberapa tempat yang menyelenggarakan kegiatan olahraga multievent akbar itu dilaporkan tidak sesuai. Taksiran keuntungan yang didapat secara jangka panjang tidak terealisasi hingga kini.
Comments