in ,

Pemprov Jatim – Kedutaan Besar Inggris Bahas Pengembangan KEK

Kedutaan Besar Inggris Bahas
FOTO: Pemprov Jatim

Pemprov Jatim – Kedutaan Besar Inggris Bahas Pengembangan KEK

Pajak.com, Surabaya – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak menerima kunjungan Country Director Departemen Bisnis dan Perdagangan Kedutaan Besar Inggris Sophie, di Kantor Gubernur Jatim, Surabaya. Dalam pertemuan ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Kedutaan Besar Inggris melanjutkan bahas sejumlah rencana kerja sama. Beberapa diantaranya, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Singosari, Malang.

“Kami membahas banyak hal seperti kolaborasi pengembangan infrastruktur, pendidikan, terutama juga pengembangan KEK Singhasari Malang. Kita membahas itu, diantaranya hasil dan tindak lanjut terhadap kunjungan Ibu Gubernur Jatim (Khofifah Indar Parawansa) ke United Kingdom beberapa waktu lalu,” ungkap Emil dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com, (6/10).

Setelah pertemuan ini, menurutnya, dalam waktu dekat akan segera dilakukan pembahasan progres potensi kolaborasi dengan perguruan tinggi asal Inggris yang berkaitan dengan sektor ekonomi digital. Rencananya, di KEK Singhasari akan hadir King’s College London (KCL), yang merupakan salah satu universitas terkemuka dengan peringkat 37 dunia dan peringkat 7 di Inggris. KCL bersama Universitas Indonesia (UI) akan menjadi mitra dalam mewujudkan pengembangan pendidikan transnasional di KEK Singhasari.

Baca Juga  Prosedur Pengajuan Permohonan Pencabutan Penanaman Modal

Seperti diketahui, KEK yang ditetapkan pada 2019 melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2019 itu bertujuan untuk memberikan nilai tambah terhadap penguasaan teknologi serta sumber daya manusia (SDM) dengan pendekatan wisata dan budaya. Kawasan KEK Singhasari mencakup wilayah seluas 120,3 hektare, meliputi dua zona, yakni pariwisata dan zona pengembangan teknologi.

“Pada tahun 2024 harapannya Pemprov Jatim dan Inggis sudah bisa memperkenalkan beragam program kerja sama kepada masyarakat,” kata Emil.

Selain itu, saat ini Pemprov Jatim tengah menyusun kajian untuk melihat potensi pengembangan transportasi publik berbasis rel di kawasan Surabaya dan daerah penyangganya yang akan didanai dari lembaga internasional.

“Kami sudah melihat potensi kolaborasi (dengan Inggris), agar bisa membantu kita untuk menajamkan kajian teknis kita,” ungkap Emil.

Baca Juga  Langkah-Langkah Persiapan Masa Pensiun bagi Generasi Milenial

Ia juga menekankan, poin penting dari kerja sama ini, yakni menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai ekonomi yang bebas karbon. Salah satunya ditandai dengan pengembangan transportasi publik.

“Jadi, memang mulai merintis dari sekarang, bagaimana selain akan mendorong ke arah kendaraan listrik tapi juga bagaimana transportasi publik menjadi lebih memadai,” pungkas Emil.

Pada kesempatan berbeda, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pembangun KCL di KEK Singhasari di mulai pada tahun 2024. Ia optimistis, kerja sama Pemprov Jatim dan KCL mampu mempercepat peningkatan kualitas SDM Jatim. Dengan begitu, visi Indonesia Emas 2045 akan dapat terwujud.

“Proses penyiapan SDM di Jatim sangat mendesak serta membutuhkan dukungan dari universitas berkelas dunia. Upaya yang kami lakukan ini adalah salah satu cara untuk mencangkok universitas kelas dunia di Jatim, sehingga akselerasi untuk meningkatkan SDM yang siap memberikan penguatan,” tambah Khofifah.

Baca Juga  Jokowi Terima Kunjungan CEO Apple, Ini yang Dibahas

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *