Pajak.com, Bali – Mahasiswa Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitality (MAH) Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali menciptakan sistem informasi akuntansi untuk pengelolaan desa wisata. Sistem informasi akuntansi ini menjadi jawaban atas kendala yang dihadapi masyarakat desa dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran kas (cashflow), sehingga mampu menghasilkan laporan keuangan yang baik dan terstruktur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya, di Jakarta, mengapresiasi hasil karya mahasiswa Poltekpar Bali dalam mendukung kemajuan desa wisata. Pasalnya, desa wisata menjadi prioritas Kemenparekraf untuk menghadirkan pariwisata yang berkualitas, berkelas dunia, dan berkelanjutan lingkungan.
Di sisi lain, hal ini juga menunjukkan komitmen Poltekpar dalam menghasilkan SDM pariwisata dengan kemampuan dan kompetensi terbaik.
“SDM yang unggul dan berkualitas serta dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia merupakan kunci utama mewujudkan pemulihan ekonomi kita,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan resmi yang diterima Pajak.com, Senin (5/4).
Adapun Desa Wisata Pinge di Kabupaten Tabanan dan Desa Wisata Taro di Kabupaten Gianyar menjadi sasaran awal pengaplikasian sistem informasi akuntansi yang dikemas dalam pelaksanaan Program Aplikasi Manajemen. Sandiaga menilai, program mampu menghadirkan transparansi keuangan dan memperkuat kapasitas perangkat Desa Wisata Taro dalam mengontrol serta mengatur pendapatan Desa Wisata Taro dari objek wisata dan homestay.
Comments