in ,

Ekonomi Terganggu, Desa Wadas Tolak Penambangan

Proyek Bendungan Bener: Ekonomi Terganggu, Desa Wadas Tolak Penambangan
FOTO: IST

Semua berawal ketika Pemerintah berencana membangun Bendungan Bener yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Bendungan tersebut akan memasok sebagian besar kebutuhan air ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Bendungan Bener dibangun dengan menggunakan APBN dengan total nilai proyek sebesar Rp. 2.060 triliun. Proyek Bendungan Bener membutuhkan pasokan bahan proyek berupa Batuan Andesit. Oleh karena itu, kebutuhan batu ini diambil dari Desa Wadas. Luas wilayah yang akan digali dengan proyek tambang quarry atau tambang terbuka (tanpa sisa) mencapai 145 hektar yang diperkirakan selesai dalam waktu 30 bulan.

Pembangunan tersebut ditolak sebagian warga karena dikhawatirkan akan merusak 28 mata air yang menjadi sumber mata pencaharian warga, yakni pertanian. Berdasarkan Peraturan Tata Ruang Kabupaten Purworejo 2011–2031, Kecamatan Bener termasuk Desa Wadas merupakan bagian dari wilayah yang rawan longsor. Petisi menentang penambangan batu Andesit yang dilakukan oleh Gerakan Masyarakat Peduli Alam di Desa Wadas atau disingkat Gempa Dewa muncul dan telah ditandatangani oleh lebih dari 25.000 warganet.

Baca Juga  Kemenves/BKPM Terbitkan 8 Juta Nomor Induk Berusaha

“ Tolong, biarkan kami hidup aman dan damai seperti sedia kala. Jangan hancurkan tanah nenek moyang kami. Kami sudah bahagia dengan kondisi kami saat ini.” 

Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *