Mendag menjelaskan, kenaikan ekspor nonmigas ini tidak terlepas dari adanya pemulihan kondisi bisnis di dalam negeri karena situasi COVID-19 yang terkontrol dan sejalan dengan perbaikan indikator aktivitas manufaktur Purchasing Managers Index (PMI) Januari 2022 yang berada di posisi 53,7 indeks poin, lebih besar dari PMI Januari 2021 yang tercatat sebesar 52,2.
“Peningkatan ekspor nonmigas tersebut memberikan sinyal positif dan optimisme pada pemulihan pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun ini,” ujar Mendag.
Ditinjau dari segi pasar ekspor, Tiongkok, AS, dan Jepang masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia di Januari 2022 dengan total nilai ekspor sebesar 7,58 miliar dollar AS dan berkontribusi sebesar 41,58 persen dari total ekspor nonmigas nasional. Sedangkan, ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa pasar utama pada Januari 2022 yang mengalami peningkatan signifikan, antara lain ke Swiss tercatat naik 364,10 persen; Turki naik 139,40 persen; Italia naik 105,60 persen; Taiwan naik 91,66 persen; dan Belgia naik 81,72 persen (yoy).
Selain itu, ekspor nonmigas Indonesia ke kawasan emerging markets dan developing economies juga tumbuh signifikan. Pada Januari 2022, ekspor ke kawasan Afrika lainnya naik sebesar 944,38 persen; Amerika Tengah naik 218,77 persen; dan Eropa Selatan naik 104,71 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar emerging markets dan developing economies merupakan pasar yang menjanjikan bagi pemasaran produk-produk ekspor Indonesia.
Comments