in ,

Definisi,Cara Hitung, dan Indikator Neraca Perdagangan

apa itu indikator neraca perdagangan
FOTO: IST

Definisi,Cara Hitung, dan Indikator Neraca Perdagangan

Pajak.com, Jakarta – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, kinerja ekspor Indonesia awal 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 16,37 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu atau mencapai 22,31 miliar dollar AS. Sementara, kinerja impor tercatat senilai 18,44 miliar dollar AS atau tumbuh 1,27 persen. Dengan capaian ekspor-impor itu, maka neraca perdagangan di awal tahun 2023 mencatatkan surplus sebesar 3,87 miliar dollar AS. Lantas, apa itu neraca perdagangan? Bagaimana cara menghitungnya dan apa saja indikator yang memengaruhi neraca perdagangan? Pajak.com akan mengulasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Apa itu neraca perdagangan? 

Mengacu definisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), neraca perdagangan adalah ikhtisar yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu (balance of trade).

Adapun ekspor menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2021 adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Daerah pabean yang dimaksud, yaitu seluruh daerah tertentu yang terdiri atas darat, perairan, dan udara yang berada dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Sementara, impor merupakan kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean yang nantinya diedarkan di dalam negeri.

Baca Juga  Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

Perbedaan antara nilai semua barang dan jasa yang diekspor dan diimpor dari suatu negara dalam periode tertentu, menjadi komponen terbesar dalam neraca pembayaran karena menjadi indikator untuk mengukur seluruh transaksi internasional.

Dengan demikian, neraca perdagangan merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencatat penerimaan dan pembayaran negara terhadap negara lain.

Untuk diketahui, neraca pembayaran memiliki dua pos. Pertama, neraca berjalan yang berisi neraca perdagangan dan penerimaan bersih. Kedua, neraca modal, yaitu penerimaan bersih dari transaksi modal, misalnya pembelian saham dan obligasi. Data-data dalam neraca perdagangan tidak hanya menunjukkan kondisi, tetapi juga kinerja ekspor dan impor suatu negara.

Bagaimana cara menghitung neraca perdagangan? 

Baca Juga  Catat! Jadwal Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Secara umum, menghitung neraca perdagangan adalah dengan membedakan nilai barang atau jasa yang diekspor dan yang diimpor, sehingga untuk menghitungnya diperlukan nilai ekspor dan nilai impor. Beikut rumusnya:

Neraca perdagangan = ekspor – impor.

Nilai ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara kemudian dijual kepada negara lain. Sedangkan, nilai impor adalah kegiatan penjualan barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri lalu dibeli oleh masyarakat dalam suatu negara.

Apa indikator yang memengaruhi neraca perdagangan? 

  • Pertumbuhan ekonomi suatu negara;
  • Nilai tukar, yakni apabila suatu negara melakukan kegiatan ekspor impor, mata uang yang digunakan sebagai alat tukar berbeda; dan
  • Daya saing, dalam suatu perdagangan akan dilihat dari harga jual dan kualitas produk tersebut. Adapun salah satu yang dapat memengaruhi daya saing produk adalah struktur biaya.
Baca Juga  Airlangga Tegaskan Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *