in ,

Luhut: Cegah Omicron, Segera Antigen/PCR Bila Flu Batuk

Luhut juga meminta kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dengan menjaga protokol kesehatan. Jika tidak, kasus Omicron akan mengalahi kasus harian pada puncak gelombang kedua varian Delta yang mencapai 57 ribu kasus per hari.

“Data yang kami himpun dari berbagai sumber menjelaskan, sebenarnya tingkat rawat inap Omicron di beberapa negara AS (Amerika Serikat), Israel, Afrika Selatan, maupun di Inggris—sepertiga kali lebih rendah dari Delta. Namun jumlah rawat inap di negara tersebut jauh lebih tinggi karena jumlah kasus yang meningkat lebih dari tiga kali dibandingkan Delta. Sehingga keputusan yang diambil dalam pengambilan keputusan, benar-benar kita beranjak dari data dan keadaan di lapangan,” ungkap Luhut.

Baca Juga  BI: Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Meningkat Kuartal I-2024

Koordinator Penanganan PPKM Jawa dan Bali ini menyebut, hingga 30 Januari 2022, kasus konfirmasi varian Omicron di Indonesia masih berada di angka seperlima ketimbang kondisi varian Delta. Selain itu, jumlah yang dirawat di rumah sakit di Indonesia saat ini dipastikan masih berada pada kapasitas cukup aman, yakni sepersepuluh dari puncak varian Delta.

“Estimasi kami lakukan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi keganasan dari Omicron ini, kementerian kesehatan telah mempersiapkan fasilitas kesehatan sangat memadai. Jauh lebih bagus dari tahun-tahun lalu. Di sisi lain, diharapkan pemerintah daerah untuk mendorong pasien yang tidak bergejala atau OTG dan bergejala ringan tidak masuk ke dalam rumah sakit sehingga asesmen level-nya juga berada di kondisi yang cukup baik. Langkah ini juga akan menjaga upaya pemulihan ekonomi, dengan tetap memastikan kapasitas kesehatan kita tetap dalam kondisi yang aman,” jelas Luhut.

Baca Juga  THR Tak Dibayarkan Perusahaan, Begini Cara Melaporkannya ke Kemenaker

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *