in ,

Jokowi Instruksikan Hilirisasi Rumput Laut

Jokowi Instruksikan Hilirisasi Rumput Laut
FOTO: IST

Jokowi Instruksikan Hilirisasi Rumput Laut

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) instruksikan jajarannya untuk melakukan hilirisasi rumput laut di sejumlah wilayah, seperti di Bali, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono dalam rapat terbatas (ratas), di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

“Kita tadi ditargetkan oleh untuk dibuat satu modelling di beberapa wilayah, ada lima lokasi, di antaranya adalah Buleleng, Wakatobi, Maluku Tenggara, kemudian di Rote Ndao (NTT), dan NTB. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar ada 12 juta hektare kurang lebih, yang sekarang ini baru 0,8 persen yang dimanfaatkan dengan produksi kira-kira sekitar 9 juta ton di tahun 2021 lalu,” ungkap Sakti, dikutip Pajak.com (24/6).

Untuk itu, pemerintah akan fokus melakukan hilirisasi sektor kelautan, antara lain dengan meningkatkan investasi serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah untuk membuat klaster budidaya.

Baca Juga  Wamenkeu Tegaskan Indonesia Dukung Reformasi Kebijakan Ekonomi Hijau di CFMCA Laos

“Terdapat banyak produk turunan yang dapat dikembangkan dari rumput laut. Hilirisasi dilakukan dari sektor kelautan adalah untuk pupuk, kemudian pakan, dan makanan-makanan lain, farmasi, dan lain sebagainya, ya sekalian juga untuk biofuel, dan banyak sekali. Saya kira yang bisa dikembangkan dari situ,” sebut Sakti.

Sejatinya, upaya hilirisasi rumput laut sudah berlangsung di Kabupaten Buleleng yang menghasilkan produk bernilai tambah sekitar 200 ton per bulan. Di sana, hilirisasi rumput laut mampu diproduksi berupa ekstrak dan butiran. Produk ini sudah menjangkau pasar ekspor, khususnya India, Republik Rakyat Tiongkok, dan Korea Selatan.

Rumput laut menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia pada sektor kelautan dan perikanan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, total produksi rumput laut nasional pada tahun 2020 tercatat sebanyak 5,01 juta ton. Jumlah tersebut terdiri dari produksi rumput laut di laut sebesar 4,66 juta ton dan rumput laut di tambak sebanyak 351 ribu ton. Adapun nilai produksi rumput laut itu mencapai senilai Rp 22,8 triliun. Bahkan, International Trade Center menyebut, Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor rumput laut terbesar di dunia.

Baca Juga  Catat! Jadwal Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Pada kesempatan berbeda, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, ekspor produk olahan rumput laut berupa karagenan dan jeli mencapai 14 ribu ton atau senilai 96,1 juta dollar AS.

“Pangsa pasar olahan rumput laut yang cukup besar merupakan peluang bagi Indonesia untuk memacu ekspor, terutama apabila dapat meningkatkan volume produksi dan daya saing produk,” ungkap Agus.

Salah satu industri pengolahan rumput laut yang potensial di tanah air, yaitu PT Kappa Carragenan Nusantara. Perusahaan ini memiliki total kapasitas produksi sebesar 200 ton per tahun dengan utilisasi mencapai 90 persen.

“Produk olahan rumput laut umumnya digunakan oleh industri pangan dan nonpangan. Pada industri nonpangan, rumput laut dapat digunakan untuk produksi cat, tekstil, pasta gigi, kosmetik. Sedangkan dalam industri farmasi, saat ini olahan rumput laut digunakan untuk pembuatan cangkang kapsul,” tambah Direktur PT Kappa Carragenan Nusantara Hamzah Moch Baabud.

Baca Juga  Sri Mulyani Bagikan Oleh-Oleh dari Pertemuan IMF World Bank dan G20

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *