in ,

Jokowi Apresiasi Kontribusi REI ke Perekonomian Indonesia

Jokowi Apresiasi Kontribusi REI
FOTO: Setkab RI

Jokowi Apresiasi Kontribusi REI ke Perekonomian Indonesia

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) XVII Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Tahun 2023, di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta. Dalam sambutannya, Jokowi apresiasi kontribusi REI terhadap perekonomian Indonesia yang mencapai Rp 2.300 hingga 2.800 triliun (2018-2022) atau 16 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Sekilas mengulas, REI merupakan asosiasi perusahaan yang didirikan atas dasar kesamaan usaha, kegiatan dan profesi di bidang pembangunan dan pengelolaan perumahan. Organisasi ini didirikan pada 11 Februari 1972 dengan penunjukkan Ciputra (CEO Ciputra Group) sebagai Ketua Umum REI yang pertama.

“Saya senang di tengah perlambatan ekonomi global, sektor properti, real estat, dan konstruksi Indonesia termasuk yang tangguh dan tahan banting dan semakin kompetitif,” ujar Jokowi, dikutip Pajak.com, (10/8).

Selain berkontribusi terhadap perekonomian, REI juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 13-19 juta orang.

Baca Juga  Sri Mulyani Bagikan Oleh-Oleh dari Pertemuan IMF World Bank dan G20

“Kenapa banyak negara ingin men-drive ekonominya lewat usaha real estat, usaha-usaha properti, ya karena kontribusi di PDB-nya sangat tinggi di semua negara. Dan multiplier effect-nya ke 185 subsektor industri lainnya, ini juga banyak sekali. Enggak ada industri yang semasif ini efeknya, yang ada hanya di industri properti, real estat, dan konstruksi,” ungkap Jokowi.

Presiden mencontohkan efek berganda dari sektor properti, dimulai dari material, furnitur, interior, elektronik, alat-alat dapur, hingga industri penyedia jasa.

“Di material, semuanya industri tersangkut di sini—semen, batu bata, besi, cat, semuanya bergerak. Kalau industri properti dan real estat itu semua berdampak. Furnitur dan interior, ada kursi, lampu, kasur, toilet pasti laku, karena ada rumah-rumah baru yang banyak. Elektronik, kita tahu semuanya kalau rumah baru pasti butuh TV, kulkas, dispenser, dan lain-lainnya, AC dan lain-lainnya. Alat dapur, kalau rumah baru pasti beli alat-alat dapur, seperti panci, wajan, sendok, semuanya beli, garpu semuanya beli. Industri jasa, jangan lupa industri jasa, dari yang namanya tukang listrik, tukang sampah, tukang kebun, semuanya bisa bergerak,” urai Jokowi.

Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

Ia juga menilai, ketahanan sektor properti di tanah air juga tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang baik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 tercatat mencapai 5,17 persen.

“Kita sudah tumbuh di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut. Di negara-negara G20, yang tumbuh di atas 5 persen itu hanya Indonesia, India, RRT (Republik Rakyat Tiongkok),” ungkap Jokowi.

Dengan demikian, ia berharap, Munas REI dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk menyikapi peluang dan tantangan, sehingga kinerja REI semakin ekspansif serta kompetitif.

“Sekarang ini negara tanpa competitiveness, daya saing yang baik, jangan berharap bisa survive, karena persaingan antar-negara ini sangat ketat sekali, baik memperebutkan kue ekonomi, memperebutkan kue investasi, semuanya jadi rebutan. Dan semuanya bersaing saling memperbaiki diri, semua negara, mulai dari kecepatan perizinan, kecepatan pelayanan, kecepatan pembebasan lahan, semuanya, semua negara. Karena kalau hanya tergantung pada APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara), negara-negara itu enggak akan mungkin bisa tumbuh sebuah negara, investasi menjadi kunci,” pungkas Jokowi.

Baca Juga  Implementasikan Prinsip ESG, AIA Luncurkan ePolicy

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *