in ,

Hak dan Kewajiban Menggunakan “Fintech Lending”

“Sebelum mengajukan pinjaman, calon borrower juga dapat memanfaatkan fasilitas kalkulator pinjaman di website Investree untuk mengecek potensi besaran pinjaman beserta tingkat bunga yang akan diperoleh. Dari situ, tinggal sesuaikan dengan kemampuan bayar serta preferensi pinjaman calon borrower,” saran Adrian.

Sedangkan bagi konsumen yang ingin menjadi lender, penting untuk memperhatikan profil risiko yang cocok dengan preferensi mereka, seperti konservatif, moderat, atau agresif. Profil risiko ini membedakan tipe produk pendanaan yang dapat dipilih oleh konsumen. Bagi konsumen yang memilih profil risiko konservatif hingga moderat dapat mencoba produk investasi berupa deposito atau produk SBN (ORI dan SBR) yang memiliki imbal hasil flat setiap bulannya, atau reksa dana hingga produk SBSN (Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan) dengan imbal hasil mengambang.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

“Menyesuaikan pilihan instrumen investasi dengan profil risiko masing-masing akan membantu konsumen untuk mencapai tujuan keuangan mereka secara aman dengan meminimalisasi kerugian,” tambah Adrian.

Sementara itu, terkait dengan keamanan data, perusahaan rekanan Investree yaitu VIDA juga melihat bahwa pemahaman hak dan kewajiban konsumen harus dibarengi dengan tanggung jawab platform yang dapat menyajikan jaminan rasa aman bagi penggunanya (digital trust).

CEO dan Co-Founder VIDA Sati Rasuanto, menegaskan, bagi pelaku industri digital seperti fintech lending, data merupakan sumber kehidupan. Dan memberikan jaminan keamanan data nasabah menjadi krusial. Oleh sebab itu, implementasi teknologi yang dapat memberikan rasa aman tersebut menjadi sebuah keharusan.

Baca Juga  Catat! Jadwal Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *