in ,

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksi 2 Triliun Dollar AS

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital
FOTO: KLI Kemenkeu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksi 2 Triliun Dollar AS

Pajak.com, Washington D.C – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan dalam forum ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), di Washington D.C (Amerika Serikat/AS). Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan perekonomian digital di ASEAN diproyeksikan tumbuh dari sekitar 300 miliar dollar AS hingga hampir 1 triliun dollar AS pada akhir tahun 2030. Penerapan DEFA yang efektif akan mampu meningkatkan prediksi tersebut hingga dua kali lipat, hingga sekitar 2 triliun dollar AS.

Sebagai informasi, DEFA adalah sebuah perjanjian kerja sama yang disepakati oleh para pemimpin ASEAN pada tahun 2023 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025. Capaian lain di bidang ekonomi adalah mewujudkan ekosistem kendaraan listrik dan kerja sama bidang energi.

Baca Juga  Mengenal 5 Jenis Budaya Kerja

“Kerja sama ini sangatlah penting dalam membangun pondasi perekonomian digital ASEAN ke depan. Adopsi DEFA ini akan menjadi tonggak perekonomian digital regional yang terbuka, aman, interoperable, kompetitif, dan inklusif. Termasuk menyiapkan peta jalan untuk mengakselerasi perdagangan digital, pengelolaan data, mendorong inovasi, serta meningkatkan produktivitas,” jelas Sri Mulyani dalam forum bertajuk Unleashing the Power of Digital Transformation to Enhance Connectivity in ASEAN, dikutip Pajak.com, (19/4).

Ia memastikan, Indonesia terus mendorong implementasi kerja sama perekonomian digital di kawasan. Salah satunya, pembayaran lintas batas negara melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI).

“Per Agustus 2023, pembayaran lintas batas ini sudah dapat digunakan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan yang paling terkini adalah Vietnam,” tambah Sri Mulyani.

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Perkenalkan Kategori Baru 

Ia pun mengingatkan bahwa perkembangan perekonomian digital bukan tanpa risiko dan tantangan. Salah satu contohnya adalah adanya fenomena pinjaman on-line yang sangat destruktif dan agresif.

“Kerja sama kawasan menjadi penting untuk menyelesaikan beragam permasalahan ini, mulai dari fraud, pencucian uang, hingga pendanaan terorisme. Saya harap, diskusi seperti ini akan menjadi batu pondasi kerja sama yang semakin kokoh di kawasan ASEAN. Agar semakin sejahtera dan maju bersama,” pungkas Sri Mulyani.

Ditulis oleh

Baca Juga  Presiden Jokowi Serukan Aksi Komprehensif dalam Memerangi TPPU

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *