in ,

PLN Setor Dividen dan Pajak Rp 37,52 T

pln setor dividen dan pajak
FOTO: IST

PLN Setor Dividen dan Pajak Rp 37,52 T

Pajak.com, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyetor dividen dan pajak kepada negara sebesar Rp 37,52 triliun untuk periode tahun 2022. Secara rinci, dividen yang disetorkan senilai Rp 2,19 triliun, sementara Pajak Penghasilan (PPh) badan Rp 35,33 triliun. Ketetapan ini dituangkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN Tahun Buku 2022, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menguraikan, setoran dividen PLN sebesar Rp 2,19 triliun tahun 2022 mengalami peningkatan 191,7 persen dari Rp 750 miliar pada 2021. Setoran pajak senilai Rp 35,33 triliun pun meningkat 13,1 persen dibandingkan pada 2021.

“PLN sebagai perusahaan BUMN berkomitmen untuk terus berkontribusi lebih pada negara dan masyarakat, salah satunya melalui peningkatan performa dari sisi keuangan. Hal itu terlihat pada laporan keuangan tahun 2022, PLN mampu mencatatkan kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah perusahaan dengan laba bersih mencapai Rp 14,44 triliun,” ungkap Darmawan dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com, (10/6).

Baca Juga  Perspektif Provisio Consulting tentang Efektivitas Penyelesaian Sengketa Pajak pada “Core Tax”

Ia mengatakan, capaian kinerja keuangan itu berkat transformasi yang dilakukan PLN untuk melewati aneka rupa masa sulit. PLN telah menghadirkan beragam inovasi, antara lain melalui program electrifying agriculture, electrifying marine, dan penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Program ekstensifikasi ini tidak hanya berhasil mengubah gaya hidup dari konvensional menjadi modern berbasis listrik yang jauh lebih efisien dan ramah lingkungan, melainkan juga menyumbang penjualan listrik perseroan sebesar 5,13 TWh atau setara Rp 5,9 triliun pada tahun lalu.

Secara simultan, PLN juga membangun ekosistem ketenagalistrikan yang baru melalui skema co-investment dengan mitra strategis untuk mempercepat penetrasi pasar agar bisa menghadirkan listrik sesuai dengan kebutuhan industri.

Baca Juga  Tahapan Pengajuan Permohonan Penetapan Keasalan Barang Sebelum Impor

“Hasilnya, walaupun menghadapi kerugian kurs hampir Rp 20 triliun, penerimaan laba tahun 2022 tetap meningkat 124 persen dari target. Faktor utama peningkatan laba bersih PLN adalah peningkatan penjualan listrik yang mencapai 6,3 persen atau total 273,8 terawatt hour (TWh), sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7 persen dari Rp 288,8 triliun di 2021 menjadi Rp 311,1 triliun di 2022,” ujar Darmawan.

Peningkatan penjualan listrik itu didominasi dari pelanggan sektor industri yang mengalami peningkatan sebesar 24,54 persen, kemudian sektor bisnis pun meningkat 22,47 persen.

“Ini merupakan buah dari perubahan cara pandang pengembangan bisnis. Dari yang dulunya stagnan, backward looking, dan hanya berorientasi pada supply, sekarang menjadi pengembangan bisnis yang ekspansif dinamis, forward looking, berorientasi pada demand dan pelanggan. Peningkatan konsumsi listrik juga bukti bahwa PLN adalah jantungnya perekonomian Indonesia. Kami selalu siap menyediakan listrik andal untuk mendukung produktivitas pelanggan,” ujar Darmawan.

Baca Juga  Strategi Penyelesaian Ragam Kasus Sengketa Kepabeanan di Pengadilan Pajak

Dengan demikian, kinerja PLN yang positif ini telah memberikan multiplier effect. Tidak hanya mendorong perekonomian masyarakat, melainkan pula memberikan kontribusi perusahaan kepada negara.

“Kami optimistis akan melanjutkan kinerja yang terbaik pada tahun 2023 dan tahun selanjutnya. PLN akan berupaya optimal dalam mengelola operasional maupun kinerja keuangan, sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih lagi ke negara,” kata Darmawan.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *