in ,

Kanwil DJP Jakut – Pemkot Jakut Latih UMKM Buat Konten di Medsos

Kanwil DJP Jakut - Pemkot Jakut Latih UMKM
FOTO: Aprilia Hariani

Kanwil DJP Jakut – Pemkot Jakut Latih UMKM Buat Konten di Medsos

Pajak.com, Jakarta – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Utara (Kanwil DJP) berkolaborasi dengan Suku Dinas (Sudin) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPKUKM) Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakut latih UMKM untuk buat konten di media sosial (medsos).

Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian Kanwil DJP Jakut Imam Nashirudin optimistis, kolaborasi ini dilakukan untuk membantu peningkatan omzet UMKM melalui strategi pemasaran produk di platform digital.

“Sesuai program Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), kami ingin mengajak semua pelaku UMKM yang hadir di sini, agar produk-produknya dikenal dan disayang oleh konsumen, sehingga usahanya bisa semakin tumbuh berkembang. Pembinaan UMKM ini sejalan dengan program Kemenkeu Satu, yakni BDS (Business Development Service),” tutur Imam dalam acara bertajuk Pelatihan Teknis Pembuatan Konten Digital Marketing untuk UMKM, di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dikutip Pajak.com, (29/9).

Di satu sisi, Kemenkeu juga memiliki tugas untuk mengelola keuangan negara, baik dalam hal penerimaan pajak maupun belanja negara. Dalam konteks ini UMKM yang sudah berkembang pesat, memiliki kewajiban dalam membayar Pajak Penghasilan (PPh) final 0,5 persen. Namun, sesuai amanah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), tarif tersebut berlaku bagi UMKM yang memiliki omzet di atas Rp 500 juta per tahun.

Baca Juga  Dokumen yang Wajib Dilampirkan dalam SPT Tahunan Badan

“Pemerintah tidak serta-merta semua dipungut pajak. UMKM atau bapak dan ibu yang omzetnya Rp 500 juta ke bawah, tidak dikenakan pajak atau PPh-nya nol. Jadi, jangan mengira pemerintah memajaki UMKM secara langsung, tidak. Di sisi lain, uang pajak telah dikelola dengan baik, uang pajak dimanfaatkan untuk masyarakat, ada subsidi energi, subsidi pupuk, pembangunan infrastruktur, pembangunan sekolah, menyediakan fasilitas kesehatan, dan masih banyak lagi, ” jelas Imam.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Satuan PPKUKM Kecamatan Cilincing Pemkot Administasi Jakut Yudi Saputra mengapresiasi sinergi yang diinisiatif oleh Kanwil DJP Jakut. Menurutnya, pelatihan ini sangat penting bagi UMKM yang dituntut mampu beradaptasi di era digitalisasi.

“Program ini sejalan dengan program kami yang bernama Jakpreneur. Bagaimana pelaku UMKM dapat bertumbuh, meningkat omzetnya, dan berdampak bagi perekonomian. Dengan begitu, pelatihan digital marketing ini diharapkan dapat membantu UMKM meningkatkan omzetnya. Karena (berjualan) di-offline store, bapak dan ibu mungkin bisa mendapatkan sekian rupiah Tapi ketika sudah masuk on-line, saya yakin pasti akan lebih,” ungkap Yudi.

Selanjutnya, materi disampaikan oleh Head of Sales and Marketing Ucoach Indonesia Dany Ariyanto. Ia meyakini bahwa medsos masih berperan signifikan terhadap peningkatan penjualan UMKM. Pasalnya, pengguna internet di Indonesia terus meningkat, mencapai 191 juta pengguna pada Januari 2022. Dari jumlah tersebut, 60 persennya adalah pengguna medsos.

Baca Juga  Pelaporan SPT Tahunan Kalselteng Tumbuh Positif 15,68 Persen

“Di sisi lain, kerja otak perekam manusia 20 kali dibandingkan aktivitas lainnya. Konsumen akan melihat produk bapak dan ibu di medsos, mereka merekam ingatan dan akhirnya tertarik membeli produk bapak dan ibu. Karena kita juga ketahui medsos menjadi platform yang masyarakat gemari, kurang lebih ada 4 platform yang perlu digunakan oleh UMKM untuk memasarkan produk, ada YouTube, Facebook, TikTok, dan Instagram. Kalau punya usaha tetapi tidak membuat konten platform-platform ini, maka bapak dan ibu akan rugi,” ungkap Dany.

Ia mengatakan bahwa branding dan marketing selalu berkaitan. Branding membutuhkan marketing yang kuat, namun marketing belum tentu membutuhkan branding. Dengan demikian, UMKM hanya perlu melakukan marketing berupa pembuatan konten di medsos yang menarik dan konsisten. Sebab produk besar lainnya telah membuat branding dengan biaya marketing yang tinggi.

Branding membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang tinggi. Sementara, UMKM bisa melakukan marketing di medsos dengan membuat konten-konten yang kuat dan konsisten. Ini akhirnya akan jadi strategi branding dari merek produk bapak dan ibu, tapi harus terus menerus dilakukan. Ingat, produk dibuat di pabrik, tetapi merek diciptakan dalam pikiran,” tegas Dany.

Sebelum membuat konten yang menarik, menurutnya, UMKM perlu menciptakan identitas visual yang memikat dengan cara menentukan desain logo dan elemen visual merek yang mencolok. Jangan lupa, pastikan logo mencerminkan karakteristik dan nilai-nilai produk; gunakan warna, font, dan elemen visual yang konsisten di seluruh platform on-line, sehingga konsumen dapat dengan mudah mengidentifikasi produk.

Baca Juga  57 Wajib Pajak Patuh dan Berkontribusi Besar Terima Penghargaan dari Kanwil DJP Jaksus

“Selanjutnya, segera buat konten di medsos. Cara mudahnya, pilih judul yang memancing pembeli. Contohnya, ‘Siapa yang mau badan sehat dan sixpack, ayo gabung’. Angkat masalah yang terjadi saat ini. Misalnya, bahwa anak muda saat ini rentan terkena penyakit. Setelah itu, tawarkan keunggulan produk bapak dan ibu, beri penawaran yang solutif untuk konsumen. Berikan testimoni pembeli sebelumnya. Dan, permudah konsumen untuk membeli produk, ajak untuk klik link atau keranjang kuning, nomor WhatsApp yang bisa dihubungi. Perhatikan juga jam tayang mengunggah konten di medsos. Buat juga evaluasi setiap minggu, bagaimana impresinya dan dampaknya bagi penjualan produk bapak dan ibu semua,” tambah Dany.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *