Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Bukalapak Bambang Brodjonegoro mengatakan, agenda RUPSLB merefleksikan dinamika positif dan komitmen Bukalapak sebagai perusahaan publik yang terus berupaya untuk tumbuh melalui berbagai pengembangan.
“Kami optimistis pengembangan ini dapat terus mendukung tujuan Bukalapak menuju pertumbuhan yang berkelanjutan serta profitabilitas. Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh jajaran direksi, pemegang saham, serta seluruh pihak yang mendukung perjalanan Bukalapak hingga hari ini,” kata Bambang.
Seperti diketahui, Bukalapak telah mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 6 Agustus 2021. Kala itu, Bukalapak menjadi perusahaan teknologi karya anak bangsa yang pertama melantai di pasar modal tanah air. BEI mencatat, sebanyak 96.000 investor antusias mengikuti pelaksanaan IPO perusahaan rintisan berstatus unicorn itu.
Sebelum IPO, Bukalapak telah menyelesaikan proses penawaran awal (bookbuilding), roadshow sejak tanggal 9—19 Juli 2021, serta penawaran umum yang dimulai 27—30 Juli 2021. Hasilnya, antusias para investor yang berpartisipasi dalam penawaran umum perdana Bukalapak, tecermin dari jumlah pemesanan melalui metode sistem penjatahan terpusat (pooling allotment) mencapai sekitar Rp 4,8 triliun. Bahkan, Bukalapak menambah porsi pooling allotment bagi investor retail dari semula 2,5 persen menjadi 5 persen dari total pemesanan yang tersedia.
Oleh karena itu, nilai dari saham yang dialokasikan untuk porsi pooling allotment naik menjadi Rp 1,1 triliun dari sebelumnya hanya Rp 547,5 miliar.
Comments