in ,

Akan Go Public, Mitratel Raih Dana IPO Rp 18,8 Triliun

Akan Go Public, Mitratel Raih Dana IPO Rp 18,8 Triliun
FOTO: IST

Pajak.comJakarta – PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Senin (22/11), telah meraih dana publik sebesar Rp 18,8 triliun sejak melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 16 Oktober lalu. Raihan dana Mitratel sejak IPO tersebut merupakan kedua yang terbesar sepanjang sejarah setelah Bukalapak, dan diproyeksi bakal ikut menopang gerak saham induk perseroan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Seperti diketahui, perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi ini melepas sebanyak 23.493.524.800 lembar saham; jumlah ini setara dengan lebih dari 28 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Minat tinggi pada saham IPO tersebut bahkan dikabarkan membuat Mitratel menambah alokasi pooling menjadi sebesar 5 persen saham, dari yang sebelumnya hanya 2,5 persen.

Baca Juga  Kunjungan Wisman ke Indonesia Meningkat 20,38 Persen Hingga Agustus 2024 

Perusahaan bersandi saham MTEL ini pun berencana akan mengalokasikan 90 persen dana tersebut untuk belanja modal (capital expenditure) pengembangan bisnis organik dan anorganik, serta sisanya 10 persen untuk kebutuhan perseroan lainnya. Mitratel akan masuk ke dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan telah mendapatkan status efek syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perseroan sehingga halal dikoleksi oleh investor muslim.

Di beberapa kesempatan, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan, IPO Mitratel ini merupakan salah satu penataan portofolio yang dilakukan TelkomGroup untuk mengoptimalkan value creation dari Mitratel sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi pemangku kepentingan.

“Sebagai penyediaan infrastruktur menara telekomunikasi selama 13 tahun, Mitratel memiliki lebih dari 28 ribu menara, dengan tim manajemen yang berpengalaman dan rekam jejak yang baik dalam memberikan pertumbuhan siklus industri di Indonesia,” ucapnya.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *