Ia menegaskan, selama hampir 2 tahun terakhir, UMKM telah berjuang dan bekerja keras menghadapi pandemi Covid-19. Walaupun UMKM paling mudah goyah terhadap krisis, tapi UMKM pulalah yang paling cepat beradaptasi.
“Alhamdulillah, ekonomi Indonesia 2021 mampu menjaga tren positif berturut-turut, yakni triwulan II 7,07 persen year on year (YoY), dan terbaru triwulan III 3,51 persen (BPS, 5 November 2021),” tegasnya.
Selain pandemi, pemerintah juga mempersiapkan UMKM agar mampu berkontribusi mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim. Di mana dalam menjalankan usaha ke depan, UMKM harus memperhatikan dampak lingkungan dengan mulai menjalankan bisnis hijau.
Teten berpendapat, dengan beralih ke bisnis hijau, maka bisa meningkatkan kualitas produk, mendapatkan akses ke pasar baru, terjadi peningkatan produksi, mendapatkan peluang lainnya, biaya input yang lebih rendah, serta produk atau layanan baru.
“Salah satu usaha ramah lingkungan dijalankan oleh Koperasi Japanese Consumer Cooperation Union (JCCU) merupakan koperasi maju di Jepang, yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam menghasilkan produk CO–OP Sustainable,” katanya.
Tema CO-OP Sustainable adalah melindungi sumber daya laut, hutan dan organik, serta menggunakan sertifikasi dan logo yang menunjukkan produk tersebut ramah lingkungan. Produk-produk yang dihasilkan seperti Ikan merah tanpa tulang, kertas toilet daur ulang, minyak perilla organik, dan teh organik Kagoshima.
“Mari kita majukan dan pemantapan transformasi UMKM dengan menjalankan usaha yang produktif, berkualitas, dan ramah terhadap lingkungan,” pungkasnya.
Comments