in ,

Memahami Komponen “Sustainability Report” Perusahaan

Komponen “Sustainability Report”
FOTO: IST

Memahami Komponen “Sustainability Report” Perusahaan

Pajak.com, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terjadi peningkatan investasi berkelanjutan di pasar modal tanah air. Untuk itu, BEI mendorong agar emiten melaporkan sustainability report pada setiap tahunnya. Lantas, apa definisi dan komponen sustainability report? Dan, apa manfaatnya bagi perusahaan? Pajak.com akan menguraikannya berdasarkan berbagai sumber yang kapabel.

Apa itu “sustainability report”? 

Sustainability report adalah laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang ditimbulkan akibat aktivitas perusahaan—selain menyajikan laporan keuangan standar, seperti laba rugi, neraca, maupun arus kas, perusahaan perlu melaporkan praktik terkait aspek sosial dan lingkungan.

Definisi lain, sustainability report adalah laporan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan, dan mengelola perubahan dalam rangka membuat kegiatan yang keberlanjutan. Dibuatnya sustainability report ini merupakan upaya untuk menjadi perusahaan yang akuntabel dan sebagai langkah penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG).

Baca Juga  Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksi 2 Triliun Dollar AS

Terdapat pula kesimpulan bahwa sustainability report merupakan konsep yang fokus pada kebutuhan perusahaan dan memberi impact berkelanjutan kepada sosial, lingkungan, dan menjamin tata kelola perusahaan yang kapabel.

Dengan demikian, sustainability report dibuat bukan hanya untuk memenuhi regulasi, tetapi juga sebagai penguatan sistem internal perusahaan untuk mengupayakan strategi bisnis terbaik. Perusahaan yang memiliki rekam jejak yang baik akan memiliki peluang memenangkan persaingan pasar karena mampu menarik investasi.  

Sustainability report bermanfaat untuk keberlangsungan lingkungan serta untuk kesuksesan jangka panjang. Karena adanya kegiatan, perusahaan telah ikut serta membantu lingkungan sekitar dan membantu ekonomi pemerintahan.

Kapan “sustainability report” dibuat perusahaan?

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emitmen, dan Perusahaan Publik, sustainability report dibuat mendampingi laporan tahunan (annual report).

Apa saja komponen “sustainability report”?

Sesuai standar Global Reporting Institute (GRI), komponen yang tersedia melalui sustainability report memungkinkan pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk membentuk opini dan membuat keputusan yang tepat tentang kontribusi organisasi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan. Adapun GRI merupakan sistem modular standar yang saling berhubungan.

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Perkenalkan Kategori Baru 

Secara umum, berikut komponen dalam sustainability report: 

  • Melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder inclusiveness)

Pemangku kepentingan perusahaan adalah seluruh pihak yang terkena dampak dari dan/atau pihak-pihak yang memberikan dampak terhadap operasi perusahaan. Harapan dan kepentingan dari para pemangku kepentingan akan menjadi acuan dalam banyak pengambilan keputusan untuk menyiapkan laporan keberlanjutan, termasuk bagaimana organisasi telah menggapai target dan tujuan;

  • Konteks keberlanjutan (sustainability context)

Laporan akan menyajikan kinerja organisasi dalam konteks berkelanjutan yang lebih luas. Hal yang mendasari laporan keberlanjutan adalah bagaimana sebuah organisasi berkontribusi; peningkatan atau penurunan kondisi lingkungan; serta pengembangan yang dilakukan, serta hal yang berkaitan dengan sosial di tingkat lokal, regional atau global;

  • Materialitas (materiality

Materialitas mencakup dua aspek. Pertama, yaitu sebuah laporan harus mencerminkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang signifikan dari organisasi. Kedua, yakni laporan harus substansial memengaruhi asesmen dan keputusan pemangku kepentingan. Materialitas memiliki dampak finansial jangka pendek atau jangka panjang yang signifikan pada perusahaan; dan

  • Kelengkapan (completeness
Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

Pemangku kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode laporan keberlanjutan. Kelengkapan mencakup dimensi cakupan batasan dan waktu. Konsep kelengkapan juga dapat digunakan untuk merujuk pada praktik pengumpulan informasi dan apakah penyajian informasi tersebut wajar dan sesuai.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *