Adapun kenaikan nisbah kupas pada 9 bulan pertama tahun ini sejalan dengan panduan Adaro Energy untuk meningkatkan nisbah kupas pada tahun ini, karena mengikuti rencana penambangan dan sekuens penambangan yang memerlukan pengupasan lapisan penutup dengan skala yang lebih besar. Sementara laporan itu menyebut bahwa biaya kas batu bara membengkak 8 persen yoy.
Garibaldi mengungkapkan, Adaro Energy fokus pada keunggulan operasional dan efisiensi di sepanjang rantai pasokan batu bara yang terintegrasi vertikal, sehingga memungkinkan pencapaian kinerja yang solid.
“Walaupun dihadapkan dengan kondisi cuaca yang kurang baik, kami berhasil menyediakan pasokan yang andal bagi para pelanggan, suatu hal yang membuktikan kekuatan model bisnis yang diterapkan perusahaan,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, kondisi pasar batu bara yang kondusif semakin meningkatkan profitabilitas Adaro Energy pada periode laporan ini. Garibaldi mengemukakan, kontribusi Adaro Energy terhadap negara melalui pembayaran royalti dan pajak juga meningkat mencapai 510 juta dollar AS.
“Kontribusi kami terhadap negara melalui pembayaran royalti dan pajak juga meningkat. Dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir fundamental pasar batu bara, kami memutuskan untuk melakukan penyesuaian pada target profitabilitas. Karenanya, panduan EBITDA operasional direvisi menjadi 1,75 miliar dollar AS–1,90 miliar dollar AS untuk tahun 2021,” ujarnya.
Comments